Melayat Lee Kuan Yew, Presiden Taiwan Terbang Langsung ke Singapura

Melayat Lee Kuan Yew, Presiden Taiwan Terbang Langsung ke Singapura

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 24 Mar 2015 15:04 WIB
Presiden Ma Ying Jeou (Reuters)
Taipei -

Presiden Taiwan Ma Ying-jeou terbang ke Singapura untuk melayat mendiang Lee Kuan Yew. Disebutkan Presiden Ma hadir lebih awal untuk menghindari pertemuan dengan perwakilan China, yang mungkin juga melayat Lee Kuan Yew.

Diberitakan media lokal Taiwan yang mengutip sumber pemerintah, seperti dilansir Reuters, Selasa (24/3/2015), Presiden Ma terbang ke Singapura hari ini untuk memberikan penghormatan terakhir kepada bapak bangsa Singapura, yang wafat pada usia 91 tahun, Senin (23/3) kemarin.

Disebutkan sumber itu, Presiden Ma tampaknya tidak akan hadir dalam acara pemakaman kenegaraan yang digelar pada Minggu (29/3) mendatang di Singapura. Pemicunya, disebut-sebut karena Presiden Ma ingin menghindari pertemuan dengan perwakilan China, mengingat pejabat tinggi China mungkin hadir dalam acara itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengaku tidak memiliki informasi soal kunjungan Presiden Ma ke Singapura ini. Sedangkan pejabat kantor kepresidenan Taiwan belum bisa dimintai komentar.

Pihak Kementerian Luar Negeri Singapura juga belum memberikan komentar atas kunjungan Presiden Ma ini.

Selama ini, Singapura berperan sebagai penyeimbang diplomatik antara negara sekutunya. Kebijakan Luar Negeri Singapura yang pragmatis, yang dipelopori oleh mendiang Lee Kuan Yew, membuat negara ini bersahabat dengan banyak rezim pemerintahan negara lainnya.

Tidak hanya memiliki hubungan kuat dengan Amerika Serikat dan China, Singapura juga membangun hubungan diplomatik erat dengan negara-negara yang terkadang 'dijauhi' oleh negara-negara besar.

Contohnya seperti Myanmar, yang selama ini mendapat sanksi dari negara-negara Barat dan juga Korea Utara yang dikucilkan dunia. Singapura juga menjaga hubungan dekat dengan Taiwan, yang secara internasional tidak diakui karena adanya tekanan otoritas China.

Bahkan Lee Kuan Yew semasa masih aktif menjabat juga menjadi penengah antara China dengan Taiwan. PM pertama Singapura ini bahkan membantu terciptanya dialog pertama kali antara China dan Taiwan pada tahun 1993 lalu.

"Pemerintah Republik China dan rakyatnya akan selamanya berterima kasih atas kontribusi Lee Kuan Yew dalam memajukan hubungan antara Taiwan dengan Singapura, juga kontribusi beliau dalam hubungan damai antar kedua pihak," demikian pernyataan Presiden Ma menanggapi wafatnya Lee Kuan Yew pada Senin (23/3).

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads