"Ruginya ya jutaan rupiah, karena ada yang tutup 4 hari ada yang tutup 3 hari," kata salah satu pedagang bernama Erni saat ditemui di depan kiosnya, Pasar Cipulir, Jl Ciledug Raya, Jakarta Selatan, Selasa (24/3/2015).
Kios milik Erni berada di sisi luar bangunan pasar yang sudah kering. Menurut Erni, yang tokonya baru dibuka kembali hari ini, ada 100an toko lainnya di bagian dalam bangunan yang masih terendam banjirβ setinggi 30 cm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pemilik kios yang berada di bagian dalam bangunan pasar, Yusuf, mengaku mengalami kerugian rata-rata Rp 1 juta per hari. Namun ia menyatakan dirinya pasrah karena banjir di Pasar Cipulir sudah musiman.
"Sudah lima hari jadi kalau dirata-rata ya ada Rp 1 juta per hari itu rugi. Terpaksa tutup dan barang dagangan ditaruh di tempat yang lebih tinggi, di rak-rak. Kalau buka tapi banjir setengah meter juga siapa yang datang. Yang jualan aja nggak datang, milih tutup toko," kata Yusuf.
Yusuf menambahkan, ia mendatangi tokonya bukan untuk membuka kembali, walau genangan air yang merendam tokonya telah surut menjadi 30 cm. Ia mengaku datang untuk memastikan tak ada barang dagangannya yang terendam.
"Ngecek aja saya mas. Sudah 5 hari sama hari ini tutup," ujar Yusuf.
(vid/mad)