"βSudah sejak Jumat (20/3) banjir begini. Ini sudah mulai surut," kata salah satu pedagang bernama Faisal kepada detikcom, Selasa (24/3/2015).
Faisal ditemui di depan toko tekstil miliknya yang terletak di lantai dasar Pasar Cipulir, Jl Ciledug Raya, Jakarta Selatan, pukul 13.00 WIB. Ia baru membuka tokonya hari ini walau genangan air setinggi 30 cm masih merendam lapaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toko milik Faisal yang tetap buka kontras dengan rolling door abu-abu di sekililingnya karena toko lainnya masih tutup. Sedikitnya ada lebih dari 100 kios tutup sejak 5 hari lalu.
"Yang parah hari Jumat (20/3) itu sampai 60 cm di dalam. Kalau di luar hanya 30 cm, sekarang mereka sudah kering karena ini baru surut. Tapi hujan lagi ya banjir lagi," ucap Faisal.
Seperti yang dijelaskan oleh Faisal, puluhan toko yang berada di sisi luar bangunan pasar sudah buka kembali. Mereka memanfaatkan surutnya banjir yang telah mengering untuk bongkar muat barang dagangan.
Cukup banyak karung-karung berukuran 1 x 0,5 meter berwarna putih yang berjejer di pinggir bangunan pasar milik PD Pasar Jaya tersebut. Salah satu pedagang mengaku terpaksa melakukan bongkar muat dalam jumlah banyak karena tertunda akibat banjir.
"Baru kering hari ini, jadi barang-barang saya ini ketahan 2 hari. Mau nggak mau saya harus bongkar muat, kalau banjir lagi tambah banyak barang dagangan yang harus diangkat ke lantai atas," kata Niati, salah satu pedagang pakaian olahraga.
Memang tampak para pengunjung di Pasar Cipulir yang enggan menapaki kaki di dalam pasar karena masih ada genangan air berwarna cokelat yang berbaur dengan sampah-sampah plastik. Pengunjung memilih untuk berbelanja di lantai 2 dari 4 lantai yang dimiliki gedung pasar ini.
"Mau beli baju aja, biasa. Kan di bawah masih ada banjir, lagian juga toko-tokonya masih pada tutup. Sama aja kok sama di lantai 2," kata salah satu pengunjung pasar bernama Lina.
(vid/mad)