Saat ditemui di rumahnya di Dusun Karang Gayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Wagiran bercerita soal biaya yang harus dikeluarkan sehari-hari untuk merawat Dewi. Dia harus merogoh kocek sebesar Rp 50-60 ribu per hari untuk pakan kuda. Adapun makanannya adalah daun kacang tanah dan minuman yang terbuat dari bekatul.
Rumah Wagiran berjarak 15 kilometer dari pusat kota Yogyakarta. Setiap hari, Dewi harus berjalan dengan jarak sejauh itu sambil menarik andong, untuk kemudian berkeliling di tengah kota mengantar wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Dewi berangkat menuju Malioboro. Di sana, Dewi berputar-putar mengantar wisatawan hingga pukul 22.00 WIB.
"Tapi kalau sepi, 3-4 jam sudah pulang ke rumah," ceritanya.
Penghasilan yang didapat Wagiran dari menarik andong berkisar di angka Rp 100.000 sampai Rp 150.000. Bila sedang musim liburan, maka pendapatannya bisa mencapai Rp 500 ribu per hari.
Menurut kerabatnya, Wagiran sempat sakit lama dan menjalani operasi. Pada Minggu (22/3) kemarin, dia kembali menarik andong karena kebutuhan ekonomi. Namun ternyata, Dewi tak kuat bekerja terlalu lama, hingga akhirnya tumbang di Titik Nol Yogyakarta.
(mad/mad)