Beberapa warga Israel keturunan Arab ditangkap setelah pulang dari Suriah. Salah satunya terdakwa yang bernama Yusef Nasrallah ini. Demikian seperti dilansir AFP, Selasa (24/3/2015).
Diungkapkan dalam pengadilan, Nasrallah pergi ke Suriah, melalui Yordania dengan niat berjihad melawan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. "Mati sebagai martir bersama pemberontak," demikian pernyataan pengadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurut pengadilan, selama ditahan Nasrallah sempat membocorkan informasi soal pangkalan militer Israel. Tidak disebut lebih lanjut informasi apa yang dibocorkan kepada rezim Suriah.
Pada Desember 2014, Nasrallah dibebaskan dan pulang kembali ke Israel. Namun tidak lama kemudian, Nasrallah dibekuk oleh dinas intelijen Israel, Shin Bet.
Bersama beberapa warga Israel keturunan Arab lainnya, Nasrallah diadili atas dakwaan berupaya bergabung dengan pemberontak Suriah.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon, baru-baru ini mengatakan bahwa beberapa warga Israel lainnya diketahui telah bergabung dengan ISIS.
Sedangkan otoritas keamanan Israel menyebut ada sekitar 30 warga Israel keturunan Arab yang pergi ke Suriah untuk bertempur melawan rezim Assad. Namun hanya sedikit yang bergabung dengan ISIS.
(nvc/ita)