Salah satu tawaran berasal dari Wakil Bupati Sleman Yuni Satiya Rahayu. Orang nomor dua di Pemkab Sleman itu pernah datang ke rumah Mbah Jirah.
"Nggak mau saya," jawab Jirah dengan menggunakan bahasa Jawa Krama saat ditemui detikcom di dekat rumahnya di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta, Senin (23/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini kan bebas. Kalau di panti nggak bisa ke mana-mana," imbuhnya.
Nenek yang mengaku tak pernah menikah ini juga berkata dirinya tak merasa kesepian. Apalagi selalu ada Semut di sampingnya, seekor anjing tua yang mata kirinya buta.
"Menemani saya terus. Sudah tua, umurnya 10 tahun," kata Jirah.
Jirah memang tampak masih sehat. Namun beberapa memorinya hilang.
Beberapa pertanyaan detikcom bisa dijawabnya dengan lancar meski kadang mengaku lupa. Tapi beberapa kali pula dia menjawab tak sesuai dengan pertanyaan.
Saat ini Jirah sedang menunggu rumah barunya selesai dibangun. Rumah berdinding batako ini dibangun di depan gubuk yang menjadi tempat tinggalnya sekian lama.
Salah seorang tetangga yang ikut membangun rumah Jirah mengatakan, gubuk lama milik Jirah sengaja tak dibongkar. "Biar nanti Simbah siapa tahu mau masak-masak atau nyimpan barang," kata Musimim (50).
(sip/try)