27 Desember 2014 tepatnya, Amin Mude diamankan tim gabungan Jatanras Polda Metro Jaya pimpinan AKBP Herry Heryawan dan Densus 88 Antiteror. Sebelumnya, dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, tim gabungan mengamankan enam orang yang hendak terbang ke Turki, salah satunya adalah anak di bawah umur, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Mereka diamankan sesaat sebelum lepas landas dengan menggunakan Qatar Airlines 959 transit Doha.
Enam orang sesuai paspor yang dimilikia adalah; Abdul Jabbar Rauf Sutarman, Ahmad Abdullah Halido Bunaha, Ratna Pratiwi Sulaiman, Muhammad Ashar Bahtiar, Ashar Jamil Lahae, dan Nabil Ayip Jabar. Belakangan, tiga paspor diketahui terbit dengan mengguanakan dokumen palsu, atas nama Abdul Jabbar Rauf Sutarman, Ratna Pratiwi Sulaiman, dan Nabil Ayin Jabar. Ketiganya adalah satu keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tugas saya hanya menyiapkan kebutuhan mereka," kata relawan kemanusian sebuah organisasi ini di sela pemeriksaannya.
Laki-laki berbadan tambun yang mengaku berbisnis kayu dari Maluku dan juga Poso ini juga kerap membantah bahwa dirinya membiayai keberangkatan keenam warga Makassar tersebut ke Suriah. "Saya tidak tahu mereka dari mana, saya cuma diminta menyiapkan kebutuhan untuk di sana (Suriah)," ujarnya yang telah memberangkatkan tiga gelombang tersebut.
Ada beberapa foto yang didapat penyidik dari telepon seluler Amin Mude. Di situ diperlihatkan beberapa tas ransel yang dibeli Mude untuk keperluan mereka yang berangkat ke Suriah. Selain juga mantel atau jaket tebal untuk menghadapi cuaca dingin di Suriah.
"Informasi cuaca di sana saya dapat dari internet," katanya kepada penyidik.
Selain Amin Mude, tim gabungan juga menangkap empat orang lainnya di empat lokasi berbeda. Mereka adalah M Fachri yang ditangkap di Pamulang, Tangerang Selaran, Aprianul Henri alias Mul di Petukangan Jakarta Selatan, Engkos Koswara alias Jack, dan Furqon di Tambun, Bekasi, Sabtu (21/3).
Sementara itu, peran keempat orang lainnya juga berbeda-beda dalam mengatur perjalanan setiap warga yang hendak pergi ke Suriah. "Fachri ini dia keterlibatannya sebagai pelaksana dalam pembinaan dan perekrutan ISIS untuk berangkat ke Iraq dan Suriah baik secara langsung maupun melalui internet," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan kepada wartawan di Tambun, Kabupaten Bekasi, Minggu (22/3/2015).
Kata Herry, Fachri juga adalah orang yang mengupload video anak-anak yang latihan ISIS melalui website www.alumstaqbal.net. Sementara tersangka Aprianul alias Mul berperan memfasilitasi fan mendanai para WNI yang akan berangkat ke Suriah dan Iraq dan juga selama mereka tinggal di dua negara tersebut.
Sementara Engkos Koswara, juga berperan sebagai pendana dan fasilitator. "Dia diduga calo tiket," imbuhnya.
(ahy/spt)