Untung Rugi Rencana Contra Flow Via HighScope Cilandak

Masalah dan Solusi

Untung Rugi Rencana Contra Flow Via HighScope Cilandak

Salmah Muslimah - detikNews
Rabu, 18 Mar 2015 11:48 WIB
Foto: Dokumen PT JLJ
Jakarta -

Pengelola Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) PT. Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ) berencana untuk melakukan upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan di kawasan Cilandak-Fatmawati. Mereka akan membuat contra flow di kawasan tersebut.

Manager Operasional PT JLJ, Saut mengatakan JLJ berkersama dengan Dishub dan Kepolisian akan mencoba melakukan usaha rekayasa lalu lintas dengan menggunakan jalan masuk sekolah HighScope. Rencananya rekayasa ini akan dilaksanakan akhir Maret dan akan diberlakukan dari pukul 06.00 hingga 09.00 pada hari kerja.

Nantinya mobil yang keluar tol Fatmawati ingin ke Antasari diberikan jalan alternatif. Kendaraan bisa keluar di exit tol Cilandak lalu mengambil jalan alteri menuju Fatmawati, di depan sekolah HighScope kendaraan akan dialihkan berbelok ke kiri masuk ke sekolah HighScope lalu belok ke kanan masuk ke Jalan Antasari melalui underpass tol dengan contra flow.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah itu kendaraan bisa masing-masing ikuti flownya," ucap Saut.

Sementara kendaraan dari Antasari ke Fatmawati yang tadinya melewati underpass tol depan HighScope, maka dengan adanya pengaturan ini kendaraan tersebut tidak bisa langsung lewat dan akan dibelokan ke kiri lampu merah cilandak lalu ikuti arus lalu lintas yang ada.

"Rekayasa lalu lintas ini, tadinya kendaraan yang mau ke Antasari dari arah Taman Mini semula keluar di Tol Fatmawati. Namun dengan adanya ini maka kendaraan keluarnya di exit tol Cilandak Ampera, tidak lewat depan Citos lagi. Bisa mengurai kepadatan kendaraan di depan Citos, nggak cuma di tolnya juga di alterinya juga," jelas Saut.

Rencana ini memang memiliki keuntungan dan kelemahan. Keuntungannya mungkin bisa mengurai kemacetan di pintu keluar Tol Fatmawati. Namun kerugiannya akan menambah macet di exit Tol Cilandak, sehingga sama saja dengan memindahkan titik kemacetan tapi tak mengurai kemacetan.

Selain itu bagi pengguna jalan dan para orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah sekitar, Sekolah Cikal dan HighScope misalnya. Mereka merasa keberatan, karena harusnya dari Antasari ke Fatmawati bisa melewati underpass tol namun nanti harus memutar jauh di Cilandak.

"Kalau berputarnya itu jalannya tidak macet sih tidak masalah. Jalan Cilandak kan macet sekali kalau pagi," kata warga Jakarta Selatan Dewi Soeharto saat berbincang dengan detikcom, Selasa (17/3/2015).

Selain itu jalan yang nantinya digunakan untuk berputar di HighScope meskipun sudah diperluas namun dianggap masih curam dan bisa membahayakan pengendara.

"Kebanyakan pengantar ke sekolah itu kan lady driver jadi nggak mungkin juga lewat jalan curam gitu," ujar Dewi yang juga Direktur PT Sekolah Cikal yang bekerjasama dengan Yayasan Cikal. Sekolah tersebut kebetulan berlokasi tak jauh dari titik rekayasa lalu lintas.

Dewi menilai contra flow itu hanya bersifat sementara saja. Jika memang mau mengurai kemacetan harus dicari solusi jangka panjang.

"Contra flow itu bahaya dan nantinya sia-sia mendingan dicari solusi jangka panjang. Harusnya ditambah penambahan transportasi umum dan pengawasan polisi di jalan-jalan untuk mengatur lalu lintas," sarannya.

Dia juga ingin menyampaikan kompalin soal adanya rambu dilarang melintas yang terpasang di jalan Antasari ke undarpass Tol JORR. Rambu tersebut membuat pengendara yang mau ke Fatmawati bingung apakah benar ada pelarangan tersebut. Sementara uji coba contra flow belum dilakukan.

"Rambu itu tidak ada tanda Dishubnya. Kami bingung mau tanya ke Dishub itu benar tidak dipasang oleh Dishub. Saya sarankan agar Dishub punya Hotline 24 jam agar bisa menampung informasi dan keluhan dari warga," kata Dewi.

Cukupkah upaya yang sudah dilakukan PT JLJ? Anda punya masukan lain? Silakan berbagi pandangan ke redaksi@detik.com dengan subject masalah dan solusi. Jangan lupa sertakan kontak Anda.

Masalah solusi adalah program baru detikcom yang bertujuan untuk membantu mencarikan solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. detikcom akan mengumpulkan laporan masalah dari publik, kemudian menganalisis solusinya dengan pakar, hingga akhirnya mencoba merealisasikan solusi itu dengan pihak terkait.



(slm/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads