"Itu adalah bentuk propaganda mereka," ujar Kepala BIN Marciano Norman di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Marciano mengatakan ISIS selalu menggunakan tayangan-tayangan video untuk mengintimidasi lawan mereka. Upaya itu dilakukan untuk menekan lawan mereka yang selama ini tidak sepaham dengan ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marciano belum mau menyimpulkan apakah dengan beredarnya video itu terkait dengan 16 WNI yang didominasi anak-anak, yang ditangkap di Turki. Marciano mengaku belum mendapat informasi yang pasti terkait hal itu.
"Tapi kalau menyangkut keluarga, saya harus mengeluarkan statdmen setelah pasti, tim kita masih di sana, kalau sudah ada jawabannya nanti,"katanya.
Terkait video itu, BIN akan koordinasi dengan Kemenkominfo untuk memblokirnya. "Oh langsung kita inikan (blokir) kita minta Kominfo," tutupnya.
Video mengejutkan muncul di YouTube. Judulnya 'Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah'. Isinya tentang anak-anak yang diduga dari Indonesia berusia di bawah 15 tahun tengah belajar perang. Beberapa video sudah diblokir, namun tayangannya sudah digandakan dan tetap muncul. Di azzammedia.com juga masih tampil.
Video yang diposting di situs YouTube pada 15 Maret 2015 sudah diblokir. Namun muncul yang diposting sama oleh FT Video pada 16 Maret 2015, dengan judul yang sama 'Cahaya Tarbiyah di Bumi Khilafah.
Detikcom melihat video itu pada Selasa (17/3/2015). Isi tayangan video selama 2 menit 11 detik itu menggambarkan bagaimana anak-anak berlatih perang dan memanggul senjata.
Tidak diketahui di mana lokasi pembuatan video itu. Anak-anak berlatih di sebuah rumah dengan halaman luas. Di dalam video itu ada juga bendera ISIS terpasang.
(mpr/ndr)