Seperti dilansir CNN, Selasa (17/3/2015), sebanyak 30 pria bersenjata dari ISIS menyerbu rumah sakit tersebut, ketika para karyawan rumah sakit, yang bukan warga Libya, hendak meninggalkan kawasan itu. Para karyawan rumah sakit hendak pergi ke ibukota Tripoli dengan menggunakan bus.
Sebagian besar pekerja medis yang diculik berasal dari Filipina. Sedangkan beberapa orang lainnya berasal dari Ukraina, India dan Serbia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah Sirte terletak di antara Tripoli dan Benghazi. Ketika konflik Libya pecah, wilayah itu menjadi markas kuat loyalis diktator Muammar Khadafi. Bahkan Khadafi sendiri akhirnya tewas di wilayah tersebut.
Sejak akhir tahun 2014, ISIS menguasai kota Sirte, termasuk rumah sakit yang ada di wilayah itu. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pemenggalan 21 warga Kristen Koptik Mesir di wilayah itu, sekitar 2 bulan lalu.
Menurut pejabat rumah sakit setempat, para pekerja medis itu meninggalkan kota Sirte karena situasi keamanan yang semakin memburuk dan semakin meluasnya dominasi ISIS.
(nvc/ita)