Hingga Selasa (17/3/2015), sebagian besar petani mengaku belum menerima traktor bantuan itu. Para pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) di Jatim dan Jawa Tengah (Jateng) menyebut beragam alasan terkait hal itu. Berikut beberapa alasan yang disampaikan para pejabat Pemda tersebut.
1. Traktor Hanya Display di Ponorogo
(Foto: Wiji N/detikFinance)
|
Di lokasi acara, sebelumnya dideretkan ratusan traktor. Petani sudah antusias akan menerima traktor usai acara, ternyata seluruhnya ditarik kembali. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Harmanto menyatakan setelah kunjungan Presiden, traktor itu langsung diangkut kembali ke pabriknya, dan disimpan di sana.
"Disimpan di sana. Bukan tidak dibagikan, tapi belum," katanya.
Pembagian traktor ke kelompok petani masih menunggu mekanisme yang berlaku sesuai aturan yang ada. Karena Dinas Pertanian Ponorogo belum mendapat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan petunjuk operasional dari Kementerian Pertanian.
2. Wonogiri Sudah Terima
(Foto: Wiji N/detikFinance)
|
"Belum diserahkan karena dinas terkait harus melakukan pendataan calon penerima. Pemberian bantuan seperti itu kan harus diseleksi dengan cermat agar jangan sampai salah sasaran," ujar Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonigiri, Safuan menyatakan, traktor itu masih disimpan di gudang karena masih melakukan seleksi terhadap Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) yang paling tepat dan paling membutuhkan bantuan itu. Nanti kalau CPCL sudah lengkap dan memenuhi syarat, baru traktor akan dibagikan.
3. Di Malang Baru 34 yang Dibagikan
(Foto: Wiji N/detikFinance)
|
Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Malang Tomi Herawanto menyatakan, 34 traktor yang sudah dibagikan itu merupakan pengadaan pada periode Januari-Maret 2015. Traktor itu sudah dibagikan kepada kelompok tani yang tersebar di 33 kecamatan.
Kendati mendapat alokasi 154 unit, dan kekurangannya belum dipastikan kapan dipenuhi, jumlah itu tentu saja kurang. Ada sekitar 1.500 kelompok tani di Kabupaten Malang. Mengatasi masalah ini, mesin itu akan digunakan para kelompok tani secara bergantian.
4. Pembagian Traktor di Situbondo Menunggu Petunjuk
(Foto: Wiji N/detikFinance)
|
Jika daerah lain belum pembagian traktor karena masalah pendataan, maka Situbondo lebih mendasar dibanding itu. Kepala Dinas Pertanian Situbondo Agus Fauzi menyatakan mereka masih menunggu petunjuk dari pusat. Mereka gelagapan tidak pernah mengusulkan, namun tiba-tiba dapat.
"Kami menunggu petunjuk pusat untuk penyalurannya. Jadi sampai sekarang masih disimpan," katanya.
5. Ngawi Sudah Terima dan Sudah Dibagikan
|
Kepala Dinas Pertanian, Tanam Pangan dan Hortikultura Ngawi, Marsudi menyatakan, 34 unit traktor merek Kubota itu sudah diserahterimakan kepada kelompok petani yang sudah ditetapkan saat penyerahan simbolis dilakukan Presiden.
Halaman 2 dari 6