"Sudah dibicarakan di sidang kabinet tidak ada maslaah, kita sudah waspadai," kata Jenderal Moeldoko sebelum makan siang bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, Jl Veteran, Jalarta Pusat, Selasa (17/3/2015).
Saat ditanya soal antisipasi keamanan kebijakan itu, Moeldoko mengatakan sudah melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada. "Kita akan melihat kemungkinan-kemungkinannya, tapi kita tidak boleh jadi bangsa yang tertutup karena ada aspek-aspek lain. Yang penting kita siap antisipasi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah memutuskan akhirnya untuk 30 negara tambahan. Jadi bebas visa itu adalah salah satu cara kita untuk meningkatkan wisman (wisatawan mancanegara)," kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata, kala ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Dari tambahan 30 negara ini, Arief memperkirakan ada tambahan 1 juta wisman. Bila seorang wisman membawa devisa US$ 1.200, maka Indonesia akan meraup devisa mencapai sekitar US$ 1 miliar.
Arief menilai aturan ini sudah bisa berlaku April 2015. Indonesia sendiri sudah menghadapi 'serbuan' wisman dari berbagai penjuru dunia.
"Bulan depan mungkin sudah bisa. Kita sudah siapkan, kapasitas pengembangan masih cukup," tegas Arief.
(nal/mad)