Lempar Bom Ikan ke Polisi Saat Akan Ditangkap, Begal di Pasuruan Ditembak Mati

Lempar Bom Ikan ke Polisi Saat Akan Ditangkap, Begal di Pasuruan Ditembak Mati

- detikNews
Selasa, 17 Mar 2015 10:39 WIB
Jakarta - Tim Cobra Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur kembali menangkap ‎pelaku begal yang merupakan seorang residivis kasus perampokan. Petugas terpaksa menembak mati tersangka karena melawan saat ditangkap dengan melemparkan bondet (sejenis bom ikan).

"Tersangka bernama Joko Santoso, dia begal spesialis kendaraan truk dan juga mobil pikap. Tetapi dia juga kadang membegal pemotor. Dia residivis kasus begal dan perampokan dan pernah ditahan di 5 LP," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur AKBP Hanny Hidayat kepada detikcom, Selasa (17/3/2015).

Tersangka tewas dalam penyergapan polisi di ‎Dusun Ketintang, Desa Talangsari, Pasuruan, pada pukul 04.00 WIB tadi. Tersangka merupakan buruan polisi paling dicari atas sejumlah kasus begal yang terjadi di wilayah Jawa Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Modus tersangka membegal kendaraan baik truk maupun motor korban, kemudian melemparkan bondet ke arah korban," ungkapnya.

Hanny menjelaskan, tersangka ditangkap dalam sebuah pengembangan dari tersangka Rusdi alias Rifai alias Pai‎ yang sudah ditangkap lebih dulu. Berdasarkan informasi tersangka Rifai itu, polisi kemudian mengetahui keberadaan tersangka yang disinyalir berada di Kecamatan Puspo, Pasuruan.

"Sebelum menangkap tersangka, tim menyanggongnya beberapa hari. Dia ini kapten kelompok pelaku curas truk dan motor,"ungkapnya.

Hingga pada dini hari tadi, petugas melihat tersangka melintas saat berboncengan dengan seseorang, menuju pondok. Pada saat tersangka akan memasuki pondok, kemudian petugas melakukan penyergapan dan berteriak sebagai polisi.

"Tersangka langsung melakukan perlawanan dan sempat melemparkan satu buah bondet kearah petugas," katanya.

Karena sudah membahayakan, petugas seketika itu juga mengarahkan tembakan ke arah tersangka dan mengenai kepala dan dada tersangka.‎ Setelah ambruk, petugas mencoba membawa tersangka ke rumah sakit.

"Namun dalam perjalanan meninggal dunia," tuturnya.

Dari tersangka, polisi menyita barang bukti 5 buah bahan peledak jenis bondet, serpihan bondet yang sempat meledak, sebilah senjata tajam jenis celurit, 2 unit motor hasil curian, 1 unit truck canter hasil kejahatan, 1 unit pikap AVV hasil pencurian, 1 unit pikap L300 hasil curian, 2 unit televisi dan perangkat sound sistem dan 1 unit CPU hasil pencurian di perumahan.

Hanny mengatakan, tersangka dan kawan-kawannya dikenal sadis dalam melakukan aksi pencurian dengan kekerasan dengan sasaran perumahan, motor dan truk. Beberapa korban bahkan tewas setelah dilempar bondet juga dibacok korban.

Tersangka diketahui pernah melakukan perampokan brankas di Tulungagung dengan korbannya tewas, kemudian membegal motor di Nongkojajar dan korbannya tewas juga dilempar bondet. Tersangka juga pernah merampok perumahan di 3 TKP di wilayah Gresik dengan korban luka bacok.

"Dia juga pernah merampok perumahan di 2 TKP di Malang dan juga di Mojokerto," ‎tutupnya.

(mei/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads