Traktor dari Jokowi Ditarik Lagi, ini Penjelasan Dinas Pertanian Ponorogo

Traktor dari Jokowi Ditarik Lagi, ini Penjelasan Dinas Pertanian Ponorogo

Budi Sugiharto - detikNews
Selasa, 17 Mar 2015 10:29 WIB
Surabaya - Ratusan traktor yang dibagikan Presiden Jokowi di Ponorogo ditarik lagi. Ternyata kegiatan itu hanya seremoni. Ini penjelasan lengkap Dinas Pertanian Ponorogo terkait hal tersebut.

"Bukan tidak dibagikan, tapi belum," terang Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Harmanto saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (17/3/2015).

Menurut Harmanto, ratusan traktor itu setelah kunjungan Jokowi langsung diangkut dan disimpan ke pabriknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Disimpan lagi iya ke gudang pabriknya," katanya.

Menurut dia, pembagian traktor ke kelompok petani masih menunggu mekanisme yang berlaku sesuai aturan yang ada. Karena Dinas Pertanian Ponorogo belum mendapat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan petunjuk operasional dari kementerian pertanian.

"Kita belum terima DIPA, Mei nanti kemungkinan," kata Harmanto.

Setelah DIPA turun, maka baru bisa pembagian traktor dari Kementerian Pertanian itu disalurkan ke kelompok tani.

"Tidak hanya Ponorogo, seluruh Jawa Timur dapat traktor kok," tegas dia.

Harmanto kembali menegaskan bahwa tidak benar jika ada ratusan traktor itu sengaja tidak dibagikan ke kelompok petani oleh Presiden Jokowi.

"Itu hanya display saja. Bukan tidak dibagikan, tapi belum," terangnya.

Harmanto sendiri belum mengetahui jumlah traktor yang akan dibagi untuk kelompok tani di Ponorogo. "Belum tahu. Yang pasti ada skala prioritas saat isi DIPA nanti," pungkasnya.

Jokowi membagikan traktor dalam panen beras di Desa Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (6/3) lalu. Namun usai kunjungan, traktor diangkut dengan truk lagi. Petani kecewa karena mengira alat pertanian tersebut bisa langsung dimiliki.

(gik/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads