"Kita mendorong masyarakat kampus termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi pelopor kampus bebas narkoba," kata Nahrawi dalam kuliah umum Mahasiswa Program Dukungan Peningkatan Kapasitas Pendidikan Tenaga Kepemudaan di Sekolah Pascasarjana UGM, Senin (16/3/2015).
Menurut dia, jumlah mahasiswa yang kuliah di UGM sangat besar, ada sekitar 50 ribu orang. UGM harus jadi pelopor dalam memerangi peredaran narkoba di tanah air. Perguruan tinggi termasuk UGM memiliki posisi penting sebagai garda terdepan untuk memerangi peredaran narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nahrawi menambahkan selain itu, dukungan UGM kepada Presiden Joko Widodo sangat diperlukan berkaitan dengan munculnya berbagai desakan dari negara lain untuk membatalkan hukuman mati warga negaranya yang terjerat kasus narkoba.
"Namun untungnya bapak Presiden cukup tegas dalam hal ini dan tidak akan membatalkan eksekusi mati tersebut," papar politikus PKB ini.
Menurut dia, diperkirakan saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang terkena kasus narkoba. Diperkirakan tahun 2015 angka tersebut akan naik hingga 5,1 juta orang. Jika kondisi ini tidak segera diantisipasi, jumlahnya akan semakin bertambah banyak sehingga menimbulkan dampak buruk lebih besar bagi generasi muda.
"Di sini revolusi mental diperlukan guna membangun karakter mulia generasi muda Indonesia. Revolusi mental harus menjadi kebijakan bersama," katanya.
(bgs/try)