Terjebak Macet di Tol JORR, Telat Kuliah Hingga Nangis Tak Karuan di Jalan

Masalah dan Solusi

Terjebak Macet di Tol JORR, Telat Kuliah Hingga Nangis Tak Karuan di Jalan

Salmah Muslimah - detikNews
Senin, 16 Mar 2015 16:37 WIB
Ilustrasi kemacetan di Tol JORR (Foto: dokumen detikcom)
Jakarta - Kemacetan di Tol JORR merugikan bagi para pengendara. Bukan hanya fisik, kemacetan juga membuat psikologis lelah.

Gina Iguna menceritakan kisahnya tentang kemacetan Tol JORR yang sudah tak wajar. "Gila kemacetan di Tol JORR," katanya dalam surat elektronik yang diterima detikcom, Senin (16/3/2015).

Mahasiswi di sebuah kampus swasta ini harus menembus macet mulai dari rumahnya di Tanjung Priok hingga Pasar Minggu. Gina harus berangkat pukul 06.00 WIB agar tak telat sampai di kampus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika berangkat jam 06.00 WIB pagi pun kemacetan sudah mulai di KM 39-40, jika telat sedikit saya sudah stuck di KM 42-43. Bisa dibayangkan berapa KM saya menghadapi macet setiap hari," ujarnya.

Gina mengatakan kemacetan ini sangat membuang waktu dan tenaga. Bahkan dan jarang dia harus merelakan tak ikut kuliah karena datang terlambat.

"Pernah saya alami pada musim hujan sedang ada ujian di kampus. Gara-gara macetnya Tol JORR saya sampai gagal masuk ujian karena telat 40 menit. Macet atau tidaknya Tol JORR seakan-akan menentukan hidup dan mati saya setiap hari," kisah Gina.

Gina yang menggunakan jalur Tol JORR sejak 2012 lalu ini mengatakan kemacetan sebelumnya tidak separah saat ini. Semakin hari fungsi tol yang harusnya memudahkan pengendara malah dirasa tidak efektif.

"Harusnya kita sudah bayar tol ya berharapnya perjalanan lancar tapi malah sebaliknya bikin gila dan stres di jalan. Malah pernah saya menangis nggak karuan gara-gara untuk menempuh exit Pasar Minggu saja saya harus buang waktu sekitar 2 jam, kaki pegel, capek, dan buang bensin banyak," keluhnya.

Anda punya pengalaman terjebak macet di Tol JORR? Silakan berbagi pengalaman ke redaksi@detik.com dengan subject masalah dan solusi. Jangan lupa sertakan kontak Anda.

Masalah solusi adalah program baru detikcom yang bertujuan untuk membantu mencarikan solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. detikcom akan mengumpulkan laporan masalah dari publik, kemudian menganalisis solusinya dengan pakar, hingga akhirnya mencoba merealisasikan solusi itu dengan pihak terkait.

(slm/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads