Trauma dan Capek Lewat Tol JORR, Akhirnya Pindah ke Commuter Line

Jakarta -

Terjebak macet berjam-jam sempat membuat Syarifah Dira trauma melewati Tol JORR. Kala itu, dia hendak mengantar adiknya yang mau wawancara kerja, namun karena macet, nyaris saja terlambat.

Kepada detikcom, Senin (16/3/2015), Syarifah bercerita tentang peristiwa yang terjadi beberapa bulan lalu. Kala itu, adiknya ada janji wawancara di gedung ACC, Jalan TB Simatupang, Jaksel. Bersama sang ibunda, dia mengantar adiknya ke lokasi.

Jadwal wawancara pukul 11.00 WIB, sementara Syarifah berangkat dari rumah di Pondok Gede pukul 09.00 WIB. Tak disangka, sepanjang jalan tol sangat macet.

"Untuk mencapai ACC saya masuk pintu tol Jatiwarna dan keluar di Pasar Rebo. Malangnya adik saya, ternyata waktu dua jam tidak cukup untuk sampai tepat waktu di interview kalau saya tidak memutuskan untuk menurunkan dia di tol, dan menyuruhnya lari keluar di pintu tol dan cari tukang ojek," cerita Syarifah.

Untungnya, sang adik berhasil sampai di lokasi tujuan pukul 10.55 WIB. "Saya pun trauma lewat JORR," imbuhnya.

Lugo, salah seorang karyawan yang bekerja di kawasan Jalan TB Simatupang, kapok tak mau lagi bawa mobil ke kantor lewat Tol JORR. Pria yang tinggal di Bekasi ini memilih naik bus, lalu Commuter Line, dan menyambung dengan ojek ke kantor.

"Akhirnya sekarang saya beralih ke Commuter Line dari Bekasi ke Manggarai kemudian pindah ke jurusan Depok dan turun di Tanjung Barat, kemudian naik ojek ke kantor," terangnya.

Dulu, ketika lewat JORR dia butuh waktu dua jam. Kini, naik kereta hanya satu jam sudah sampai ke kantor.

"Tidak mungkin lagi dilakukan pelebaran jalan di TB Simatupang, padahal pembangunan gedung masih terus banyak dilakukan di sisi jalan TB simatupang sampai Fatmawati, yang mana ini semakin lama volume kendaraan akan makin tidak terkendali," urainya.

Anda punya pengalaman terjebak macet di Tol JORR? Silakan berbagi pengalaman ke redaksi@detik.com dengan subject masalah dan solusi. Jangan lupa sertakan kontak Anda.

Masalah dan Solusi adalah program baru detikcom yang bertujuan untuk membantu mencarikan solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. detikcom akan mengumpulkan laporan masalah dari publik, kemudian menganalisis solusinya dengan pakar, hingga akhirnya mencoba merealisasikan solusi itu dengan pihak terkait.

(mad/nwk)