Jika politisi Kebon Sirih itu tetap menyebut evaluasi APBD tersebut bukan hasil dari pembahasan bersama maka hal itu aneh karena sangat tidak masuk akal.
"Ya kita akan bahas. Kalau mereka tidak mau, intinya sederhana. Nah kalau mereka mengatakan 'itu tidak dibahas', sekarang kita lihat saja kalau mau bandingkan komponen yang dia pakai sama kita, yang dibuat sama si Ainun (KawalAPBD.org), mereka tahu nggak DPRD ada APBD DKI? Tahu," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengatakan hanya ada 'dana siluman' Rp 10 triliun dalam dokumen yang ditampilkan oleh Ainun dari APBD 2015. Lantas ke mana Rp 2,1 triliunnya?
"Kenapa cuma Rp 10 triliun padahal dia (oknum DPRD-red) minta Rp 12,1? Rp 2 triliun ternyata sudah gini (kongkalikong) sama oknum SKPD. Kita sudah ketemu UPS di dalam. Jadi dari yang dia crop, ternyata dia hanya crop Rp 10 triliun lebih. Nah, ada Rp 2 triliun itu sudah ada di SKPD ternyata. Nah, kita gampang lacak itu. Kalau begitu masuk akal nggak DPRD tidak tahu APBD kami? Tahu. Justru dia crop APBD dia tuh dari APBD kami," jelas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ahok berharap panitia angket segera memanggilnya untuk diinvestigasi agar dapat diberi penjelasan. "Jadi sudahlah makanya saya harap angket tu dia ngundang saya. Kita tunggu nih," kata Ahok.
(aan/nrl)