Karyawan Ini Sampai Pindah Tempat Meeting untuk Hindari Macet di Tol JORR

Jakarta -

Kemacetan yang terjadi di Tol JORR memberi banyak dampak bagi para pengendara. Seperti yang dialami oleh Husni Suryo yang akhirnya memilih untuk memindahkan tempat meeting dari sebelumnya di lingkar luar Jakarta menjadi ke dalam kota.

Melalui surat elektronik, Husni mengatakan jika Tol JORR awalnya merupakan rute favorit dirinya. Dia bersama dengan rekan kerja sering meeting di area Jakarta Selatan seperti Pondok Indah, Cilandak, Lebak Bulus yang aksesnya dekat dengan Tol JORR.

"Saya hanya cukup menempuh waktu 30 menit untuk sampai ke Cilandak Town Square dan 45 untuk sampai di Pondok Indah Mal," kata Husni, Senin (16/3/2105).

Namun menurutnya sejak Tol JORR tersambung dengan Tol Janger kemacetan semakin parah dan tak terhindarkan. Hal tersebut membuat dia harus menempuh perjalanan lebih lama dari sebelumnya untuk sampai ke Cilandak atau Pondok Indah. Akhirnya Husni memilih mencari tempat meeting dengan lokasi yang aksesnya tidak terlalu macet.

"Semenjak itu pula saya memindahkan area meeting saya di area Senayan, Kuningan, Sudirman atau Thamrin," ucap Husni.

Sama dengan Husni, Fauzi warga Bintaro ini juga terkena dampak kemacaten di Tol JORR. Fauzi tidak berani berangkat kerja siang agar terhindar dari macet dan tak telambat sampai di kantornya.

"Saya kalau dari Bintaro masuk JORR menuju Jagorawi nggak berani siang, apalagi sore, baik hari kerja maupun hari libur khususnya Sabtu. Pasti selalu macet karena banyak truk yang jalan lambat," ucap Fauzi.

Fauzi memilih untuk mengambil jalur Tanah Kusir ke Sudirman lalu masuk Tol Dalam Kota untuk ke Jagorawi. "Jauh lebih lancar," kata Fauzi.

Anda punya pengalaman terjebak macet di Tol JORR? Silakan berbagi pengalaman ke redaksi@detik.com dengan subject masalah dan solusi. Jangan lupa sertakan kontak Anda.

Masalah solusi adalah program baru detikcom yang bertujuan untuk membantu mencarikan solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. detikcom akan mengumpulkan laporan masalah dari publik, kemudian menganalisis solusinya dengan pakar, hingga akhirnya mencoba merealisasikan solusi itu dengan pihak terkait.

(slm/ahy)