Tol JORR, Dulu Lancar Kini Macet Berat

Jakarta -

Sejak beberapa bulan terakhir, Bima yang tinggal di Pasar Minggu harus berangkat lebih pagi untuk mencapai tempat kerjanya di Cikarang. Tol JORR yang biasanya lancar dilalui, kini selalu macet. Kenapa ya?

Bima biasanya berangkat setelah pukul 07.00 WIB. Namun sekarang, dia harus pergi sebelum pukul 06.00 WIB karena khawatir macet.

"Tol JORR itu kan ada 3 lajur, biasanya bahu jalan juga diambil pengendara. Jadi pas masuk tol yang cuma dua lajur terjadi penyempitan jalan dan akhirnya macet," kata Bima saat berbincang dengan detikcom, akhir pekan lalu.

Menurut Bima, kemacetan terjadi sejak dibukanya akses menuju arah Bandara Soekarno-Hatta dan Tol Merak. Truk-truk yang biasanya melewati tol Dalam Kota atau tol Tanjung Priok, kini pindah ke Tol JORR. Jumlahnya yang banyak, membuat laju kendaraan melambat.

"Sejak jalur arah bandara dan Merak itu dibuka jadi banyak truk yang masuk jalur tol JORR. Jalan JORR itu kan naik turun pasti mereka pelan jalannya soalnya kan bawa berat beban. Akhirnya mobil-mobil kecil di belakang ikut lambat nggak bisa kencang," ucap Bima.

Selain Bima, Dwi juga mengalami hal yang sama. Menurutnya, kemacetan sudah seperti penyakit yang sulit dihilangkan. Dia yang berangkat dari Semanggi dengan tujuan Jatiasih harus rela terjebak macet pada jam-jam padat yakni pagi hari dan sore hari.

"Kadang-kadang mau pulang sore jadi malas karena macet. Paling parah itu Senin (9/3) pagi, pas mau masuk tol kok truk semua yang antre. Truk itu salah satu yang bikin macet apalagi kalau muatannya berlebih," ujarnya.

Rudi juga mengalami hal yang sama. Warga Jatiasih ini harus berangkat kerja subuh agar terhindar dari kemacetan. Dia selalu mengalami macet dari Jatiasih, lalu di persimpangan Jagorawi, Kampung Rambutan dan Fatmawati.

"Masuk gerbang tol itu sudah padat," katanya.


Anda punya pengalaman terjebak macet di Tol JORR? Silakan berbagi pengalaman ke redaksi@detik.com dengan subject masalah dan solusi. Jangan lupa sertakan kontak Anda.

Masalah solusi adalah program baru detikcom yang bertujuan untuk membantu mencarikan solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. detikcom akan mengumpulkan laporan masalah dari publik, kemudian menganalisis solusinya dengan pakar, hingga akhirnya mencoba merealisasikan solusi itu dengan pihak terkait.

(slm/ahy)