Wagub Djarot: Pembangunan Tata Kota di DKI 30 Tahun Terakhir Semrawut!

Wagub Djarot: Pembangunan Tata Kota di DKI 30 Tahun Terakhir Semrawut!

- detikNews
Minggu, 15 Mar 2015 11:54 WIB
Jakarta - Masalah lingkungan hidup di ibukota DKI Jakarta tak pernah habis untuk dikiritisi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot ‎yang baru beberapa bulan menjabat, menyoroti semrawutnya pembangunan di DKI yang mengikis keberadaan ruang terbuka hijau.

"Pembangunan tata kota di DKI 30-40 tahun ke‎ belakang sangat semrawut. Hutan kota diganti hutan beton, sungai diganti pemukiman, kali dipenuhi PKL. Semuanya menunjukkan bagaimana kerusakan dari alam kita ini," kata Djarot.

Hal itu disampaikan dalam sambutan acara Ulang Tahun Suara Pembaharuan bertema Green and Culture‎ di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (15/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djarot mengatakan, ruang terbuka hijau di DKI Jakarta semakin tahun semakin kecil, di mana saat ini tinggal 10 persen karena pembangunan gedung-gedung tinggi dan pemukiman yang pesat di Jakarta.

"Kita sadar bahwa DKI wilayah yang berdiri di tengah-tengah. Dari hulu ada Depok, Puncak dan seterusnya. Seluruh sungai di Jakarta berasal dari Jawa Barat," ujar mantan walikota Blitar itu.

"Dari hulu sampai hilir ada seratusan Km air mengalir di situ‎. Apabila ada hujan deras, di Jakarta akan banjir, sungai-sungai kita mulai mengecil, kemudian terjadi global warming di mana air laut makin naik dan terjadi rob," imbuhnya.

Akibatnya, selain banjir yang mengapung Jakarta dari sungai-sungai yang‎ meluap kala hujan, juga rob yang dalam waktu dekat bisa menenggelamkan Jakarta dari sisi utara dan barat. Terlebih kata Djarot, tanah DKI mengalami penurunan 4-6 cm.

"Saya hanya berpikir 20 ke depan, kalau kondisi ini kita biarkan kita tidak tahu seperti Jakarta. Karena itu betul yang bikin rusak adalah kita semua, para manusia yang punya keserakahan tiada batas untuk merusak alam," ucapnya.

"Mari kita jaga lingkungan kita, kali kita, sungai kita. Kami semua mengajak, Jakarta milik kita semua dan hanya bisa diselesaikan apabila kita bersatu pagu punya persepsi yang sama betapa penting lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang," ajaknya.

(bal/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads