Haryanto Taslam di Mata Eros Djarot: Suka Berpindah Untuk Hindari Intel

Jakarta - Politikus senior Haryanto Taslam telah berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa malam tadi. Ada kenangan dari sosok Haryanto yang tak dapat dilupakan dari sahabatnya, Eros Djarot.

Eros menganggap Haryanto sebagai seorang yang layak dan patut diingat. Perjuangannya di awal era reformasi lalu, disebut Eros harus dihargai.

"Beliau itu tokoh‎ yang layak dan patut untuk diingat. Biasanya kan kalau‎ nggak pakai bintang nggak dihargai. Beliau ini aktivis pejuang reformasi. Salah satu pendiri PDIP‎," ujar Eros di RS Medistra, Jl Gatot Soebroto, Jaksel, Sabtu (14/3/2015) malam.

Haryanto sendiri memang merupakan mantan loyalis PDI pro Megawati (PDIP). PDI pro Megawati (PDIP) pada tahun 1998 dianggap musuh oleh pemerintah Orde Baru. Haryanto pun tak luput menjadi korban penculikan kala itu.

"Melihat wajah beliau tersirat perjuangan yang dihadapinya dulu hari demi hari. Berpindah-pindah dari petugas keamanan supaya menghindar dari intel," kata Eros.

Haryanto saat ini memang merupakan politisi Gerindra dan bersama-sama dengan Prabowo Subianto masih memperjuangkan reformasi. Meski begitu, Eros mengingatkan bahwa Haryanto tak bisa terlepas dari PDIP karena merupakan salah satu tokoh pendiri partai banteng merah itu.

"Kalau sekarang sosok beliau itu hanya dikenal sebagai tokoh Gerindra. Untuk (politisi) PDIP yang baru-baru, harus‎ menghormati Haryanto Taslam.‎ Salah satu orang yang bersama saya mendampingi PDIP sejak berdiri," tutur Eros.

Eros mengaku tak akan pernah bisa melupakan sosok sahabatnya itu. Ia memang mendampingi Haryanto yang kritis dan masuk RS sejak awal.

"Beliau itu sahabat dan teman seperjuangan, waktu masa reformasi, jadi sedekat itulah. Itulah alasannya saya mendampingi beliau sampai hari ini," pungkasnya.

(ear/rvk)