Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi oleh Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Torry Djohar Banguntoro, Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo dan Bupati Belu Wilhelmus Foni serta Corporate Secretary BRI Budi Satria berkunjung Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT. Mengenakan seragam dinas TNI, KSAD disematkan pakaian adat setempat dan disambut dengan tarian Tebe-Tebe Timor.
Selain bersilaturahmi dan bertatap muka dengan warga setempat, KSAD meninjau ekspedisi NKRI Sub Korwil-8/ Belu. Ekspedisi NKRI di Korwil 3 NTT ini merupakan ekspedisi NKRI ke-5 setelah Sumatera, Sulawesi, Maluku dan Kalimantan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot yang memasuki usia 55 tahun pada 13 Maret ini mengatakan kelor atau marungga merupakan tanaman khas NTT dan sangat familiar di kalangan masyarakat. Tanaman ini sangat cocok dengan kondisi di NTT. Kelor juga mempunyai aspek ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, aspek sosial budaya dengan membuka lapangan kerja dan aspek ekologis yaitu ramah lingkungan.
"Saya juga ucapkan terimakasih kepada pimpinan BRI yang telah membantu melalui CSR-nya dalam budi daya Kelor ini," tuturnya.
Selaku pimpinan TNI AD, Gatot juga ingin melihat kondisi prajurit dan masyarakat di perbatasan Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RTDL). Sebab, perbatasan tersebut merupakan daerah yang memiliki nilai yang strategis.
"Saya harapkan semua kegiatan prajurit TNI AD yang bertugas di perbatasan RI-RTDL akan memberikan manfaat bagi masyarakat di perbatasan khususnya dan Povinisi NTT pada umumnya," tutupnya.
Sejumlah bantuan yang diberikan diantaranya penyewaan tanah untuk penanaman pohon kelor, penyerahan benih kelor, bantuan teknis pengelolaan kelor, pendampingan pra koperasi kelor. Selain itu juga diberikan modal kerja masing-masing Rp 25 juta dan pompa hidrolik. Dalam acara ramah tamah ini dihibur penyanyi asal Timor Leste Tony Varera.
(mpr/aan)