"Yang saya pikirkan bahwa eksekusi mati itu kan sebagai bagian dari sistem peradilan โpidana. Jadi tidak usah terlalu demonstratif gitu lho," kata ahli pidana Prof Hibnu Nugroho kepada detikcom, Jumat (13/3/2015).
Sepanjang satu bulan terakhir, publik disuguhi berbagai persiapan eksekusi mati yang begitu besar. Dari penggunaan Sukhoi, patroli kapal perang hingga manuver-manuver hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat lamanya persiapan tersebut, membuat publik berpikir konspiratif atas molornya waktu pelaksanaan eksekusi mati. Dunia juga mulai berspekulasi dengan kebijakan eksekusi mati Presiden Jokowi itu.
"Ini yang kadang-kadang pemerintah sendiri ada sedikit pencitraan untuk ketegasan atau gimana gitu," cetus Hibnu.
Akhirnya muncul tekanan internasional yang berlebihan?
"Iya itu yang kurang baik di situ. Makanya sudah ada sistem kenapa berlama-lama? Karena kita sudah darurat narkoba," jawab Hibnu tegas.
(dha/asp)