Jangan Terlalu Demonstratif, Segera Eksekusi Mati Gembong Narkoba!

Jangan Terlalu Demonstratif, Segera Eksekusi Mati Gembong Narkoba!

- detikNews
Jumat, 13 Mar 2015 18:16 WIB
Prof Hibnu Nugroho (dok.detikcom)
Jakarta - Publik mulai hilang kesabaran melihat lambatnya proses eksekusi mati gelombang kedua. Sebulan lebih eksekusi mati kepada 10 gembong narkoba tidak kunjung dilaksanakan.

"Yang saya pikirkan bahwa eksekusi mati itu kan sebagai bagian dari sistem peradilan โ€Žpidana. Jadi tidak usah terlalu demonstratif gitu lho," kata ahli pidana Prof Hibnu Nugroho kepada detikcom, Jumat (13/3/2015).

Sepanjang satu bulan terakhir, publik disuguhi berbagai persiapan eksekusi mati yang begitu besar. Dari penggunaan Sukhoi, patroli kapal perang hingga manuver-manuver hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi begitu sudah (dihukum mati) ya sudah (dieksekusi). Tidak usah menunggu waktu. Saya kira semua persiapan sudah siap, Brimob juga siap, tidak usah terlalu banyak pertimbangan yang kontranegatif. Jadi langsung saja selesai, putusan selesai sudah selesai," ujar guru besar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah itu.

Akibat lamanya persiapan tersebut, membuat publik berpikir konspiratif atas molornya waktu pelaksanaan eksekusi mati. Dunia juga mulai berspekulasi dengan kebijakan eksekusi mati Presiden Jokowi itu.

"Ini yang kadang-kadang pemerintah sendiri ada sedikit pencitraan untuk ketegasan atau gimana gitu," cetus Hibnu.

Akhirnya muncul tekanan internasional yang berlebihan?

"Iya itu yang kurang baik di situ. Makanya sudah ada sistem kenapa berlama-lama? Karena kita sudah darurat narkoba," jawab Hibnu tegas.

(dha/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads