Tim Angket memanggil Deputi Gubernur bidang Pariwisata Sylviana Murni dalam rapat di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015). Anggota Tim Angket pun mencecar Sylviana yang juga hadir dalam rapat itu, tentang siapa yang memimpin rapat pada Kamis (5/3) silam.
"Kalau tidak terencana, tidak ada yang pimpin, siapa yang tanggung jawab? Jadi lucu. Ada undangan, ada pemimpin rapat. Siapa saja pejabat pemda yang hadir? Tidak mungkin tidak terpimpin," kata Wakil Ketua DPRD Abraham 'Lulung' Lunggana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Pemimpin rapat) Tentatif. Kalau bahas jalan, pasti bukan saya. Itu Ibu Yani (Kepala TGUPP). Di luar itu, saya.
Ketika saya datang, saya langsung duduk, bicara apa? UKM. Ya ini paparannya," ucap Sylvi.
Politikus Gerindra Prabowo Soenirman mempertanyakan badan pengelola Kota Tua selama ini. Sylvianna menjelaskan bahwa dari Pemprov DKI ada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kota Tua, selain itu ada pula dari swasta yaitu PT Pembangunan Kota Tua atau Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC).
"JOTRC dibentuk, ada swasta-swasta yang sepakat concern terhadap Kota Tua. CEO-nya Lin Che Wei. Rapat-rapat sebelumnya, Jokowi tunjuk saya dan Yani jadi PIC," jelas Sylvi.
"Peran perusahaan apa dalam mengelola dan apakah menarik investor dari pihak luar agar tidak ada tumpang tindih?" tanya Prabowo.
"Lebih pada kepedulian masyarakat swasta ke Kota Tua. Inisiatif mereka agar bagaimana bantu pemerintah percepatan revitalisasi," jawab Sylvi.
Namun, tampaknya Prabowo belum puas mengulik. Pria yang mengumpat 'gubernur goblok' saat mediasi di Kemendagri ini penasaran dengan pemilik saham dari perusahaan swasta yang peduli pada Kota Tua.
"Itu kan PT, ada pemegang saham. Apa ada orang pemda terlibat?" cecar Prabowo. Sylvi kemudian menjanjikan akan menyediakan data tentang para pemegang saham tersebut.
(imk/vid)