16 WNI Ditangkap di Turki, Wakapolri: Ada WNI yang Membiayai

16 WNI Ditangkap di Turki, Wakapolri: Ada WNI yang Membiayai

- detikNews
Jumat, 13 Mar 2015 16:12 WIB
Jakarta - Sedikitnya 11 orang dari 16 WNI yang ditangkap di perbatasan Turki-Suriah merupakan anak-anak. Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menduga bahwa kepergian mereka‎ untuk menyusul suaminya yang telah bergabung di ISIS.

"Kemungkinan begitu, kemungkinan ya. Tapi saya belum bisa memastikan, yang jelas ada satu keluarga itu ada 8 orang, istri dan anak-anaknya," kata Badrodin di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jaksel, Jumat (13/3/2015).

Berdasarkan informasi, lanjut Badrodin, beberapa dari mereka berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. Lalu apa saja modus-modus perekrutan yang digencarkan ISIS sehingga WNI mau bergabung?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‎"Rekrutmennya yang jelas sampai saat ini belum ada yang terbuka. Tetapi ada yang juga bisa kita deteksi, ada beberapa yang dibiayai oleh satu orang, WNI," ujar calon tunggal Kapolri itu.

Badrodin enggan mengungkapkan identitas satu orang WNI yang menjadi sumber dana dan hingga kini belum tertangkap itu. Pihak kepolisian sedang memburunya.

"Nggak perlu saya jelaskan di sini," pungkasnya.

‎Sebelumnya, ada fakta menarik dari mereka yang gagal terbang ke Suriah dan berniat bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ternyata bukan hanya orang-orang dewasa saja dalam setiap rombongan keberangkatan, tapi juga balita dan anak-anak.

Pengungkapan terbaru adalah ditangkapnya 16 warga negara Indonesia di dekat perbatasan Turki-Suriah. Terdapat 11 anak dari tiga keluarga yang turut dalam rombongan tersebut.

Sumber terpercaya detikcom, Kamis (12/3) menyebutkan bahwa 10 orang dari rombongan berasal dari Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Mereka berinisial Ririn (perempuan) dan tujuh anaknya yaitu QMH, NS, JFN, IW, ANI, ARR, dan AU. Sumber menyebut, satu keluarga ini merupakan keluarga dari MH, tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan di Tulungagung.


(idh/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads