Tinggal di Rumah Kontrakan di Depok, 17 WN Ethiopia Ilegal Ditangkap Imigrasi

Tinggal di Rumah Kontrakan di Depok, 17 WN Ethiopia Ilegal Ditangkap Imigrasi

- detikNews
Kamis, 12 Mar 2015 18:38 WIB
Depok - Kantor Imigrasi Kota Depok menangkap 17 warna negara Ethiopia yang masuk secara ilegal ke Indonesia. Mareka ditemukan di sebuah rumah kontrakan milik Hindun di kawasan Mampang, Pancoran Mas Kota Depok.

Ke 17 warga Ethiopia ini terdiri dari 10 lelaki dewasa, 5 perempuan dewasa dan 2 bayi. Petugas Kantor Inmigrasi sedang memerikasa identitas dan latar belakang ke 17 warga Ethiopia ini.

Menurut Kepala Kantor Imigrasi Kota Depok Dudi Iskanadar, mareka memegang surat pengungsi dari Kantor UNHCR Jakarta. Namun yang mengherankan, mereka juga mempunyai paspor Ethiopia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang di antara warga negara Ethiopia ini Amir Ahmad (18) mengatakan, mareka adalah mahasiswa muslim di Ethiopia yang terancam jiwanya karena konflik politik dan sektarian di Ethiopia.

"Kami adalah mahasiswa di sana. Kami lari dari negara kami karena disana ada ada perang. Tidak aman karena ada konfliks politik dan agama," sebut Amir Ahmad dalam dialog dengan Dudi Iskandar, Kamis (12/3/2015).

Dari pengakuan, dari Ethiopia mareka dengan pesawat terbang transit di Bangkok, Thailand. Kemudian masuk ke Indonesia melalui masuk ke melalui Bandara Soekarno-Hatta, setelah sebelumnya mendapat visa di Bangkok.

Dudi Iskandar, menyampaikan tertangkapnya warga Ethiopia ini dari laporan warga Mampang yang curiga melihat banyak orang Afrika di lingkungan mereka.

Ketika diperiksa oleh petugas di tempat tinggalnya, awalnya hanya menunjukkan surat dari UNHCR. Tampak menyembunyikan sesuatu. Setelah digeledah dari dalam tas-tas mareka ditemukan paspor.

"Kami masih lakukan tes forensik paspor mereka ini," sebut Dudi Iskandar. WNI Ethiopia ini tiba di Indonesia pada awal Februari 2015.

Warga Ethiopia Amir Ahmad kembali menyampaikan, mareka belum mempunyai negara tujuan akhir. Namun alasan memilih Indonesia untuk sementara adalah karena Indonesia negara bebas dan Muslim sama seperti marekam

"Sekarang kami sedang koordinasi dengan kantor UNHCR untuk memilah-milah latar belakang dan indentitas mareka," jelasa Dudi Iskandar

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads