"Ya jelas senang. Saya tahunya dari media online dan televisi," kata Hisyam Attamimi, paman dari Salim Attamimi, di rumahnya Jalan Kalimas Hilir III A/2, Semampir, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/3/2015).
Hisyam mengaku belum secara resmi mendapat pemberitahuan dari Pemkot Surabaya, Polda Jatim, maupun Kemenlu. Hisyam juga belum secara langsung berbicara melalui sambungan telepon dengan keponakannya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salim memang tercatat beralamat di Jalan Kalimas Hilir III/3. Ternyata alamat itu adalah rumah milik neneknya, Ani Lamantu. Keluarga Salim memang pernah tinggal di rumah itu. Namun kini sudah indah ke kawasan Ampel. Salim tinggal bersama ibunya, Nur Muhammad, dan kakaknya, Saidah Attamimi.
Kelegaan juga tampak pada keluarga pasutri Jusman Ary Sandy dan Ulin Isnuri. Kabar bahwa 16 WNI yang hilang di Turki telah ditemukan membuat ibu Ulin tersenyum bahagia.
"Ibu senang doanya terkabul. Setelah tahu anak, menantu, dan cucunya menghilang, ibu terus berdoa agar ditunjukkan jalan terbaik bagi mereka," ujar kakak ipar Jusman, Putu, saat ditemui di rumah orang tua Ulin di Jalan Kanser 35, Tambaksari.
Sebelumnya, kata Putu, ibu Ulin, Sumiati, terus menangis dan pingsan saat mengetahui hilangnya keluarganya. Kesedihan Sumiati sangat beralasan karena dua bulan yang lalu, ia baru saja ditinggal mati suaminya.
Tetapi berita telah ditemukannya 16 WNI tersebut, kata Putu, mampu menenangkan hati Sumiati. Putu sendiri berharap segera bisa setidaknya berbicara langsung dengan Jusman dan Ulin melalui sambungan telepon.
Jusman dan Ulin beserta ketiga anaknya memang tidak tinggal di rumah di Jalan Kanser. Jusman dan Ulin tinggal di Jalan Kedung Sroko V.
(iwd/rul)