Perlintasan perbatasan di Oncupinar dan Cilvegozu, di Provinsi Hatay, Turki bagian selatan ditutup sejak Senin (9/3). Setiap kendaraan dan orang-orang dilarang melintas untuk masuk ke wilayah Suriah.
"Turki mengalami kekhawatiran akan situasi keamanan dan sangat wajar untuk melakukan langkah ini didasarkan atas ancaman yang muncul. Ini juga yang diharapkan akan dilakukan Turki oleh dunia internasional," tutur seorang pejabat pemerintahan Turki yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Reuters, Kamis (12/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turki tetap membuka perbatasannya untuk para pengungsi dari Suriah, semenjak konflik pecah di negara tersebut sekitar 4 tahun lalu. Namun tetap saja Turki dikritik karena dianggap tidak melakukan upaya besar untuk mencegah pelaku jihad asing menyeberang ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
Ribuan warga asing dari lebih 80 negara, termasuk Inggris, China dan Amerika Serikat diyakini telah bergabung dengan ISIS dan militan lainnya di Suriah dan Irak, setelah menyeberang melalui Turki.
Yang terbaru, pada Rabu (11/3), otoritas Ankara, Turki menangkap 16 WNI dari tiga keluarga yang disebut berusaha menyeberang ke wilayah Suriah. Disebut-sebut, 16 WNI yang menghilang begitu tiba di Turki dengan rombongan tur wisata itu, berniat bergabung dengan ISIS.
Wilayah Aleppo, Suriah berjarak sekitar 50 kilometer dari perbatasan Turki. Wilayah tersebut menjadi lokasi pertempuran antara tentara pemerintah Suriah dengan kelompok pemberontak yang berusaha melengserkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
(nvc/ita)