Begal sadis mempersenjatai diri dengan senjata hingga ilmu kebal dalam beraksi. Mereka tidak segan-segan melukai dan membunuh para korbannya yang melawan. Aksi begal ini terus diberantas aparat kepolisian. Polisi juga sudah membentuk tim anti begal.
Sejumlah komplotan begal akhirnya dibekuk. Ada yang ditangkap warga bahkan tewas dihakimi massa. Ada pula yang diringkus polisi. Ketika dilumpuhkan polisi dengan timah panas, para begal pun menangis minta ampun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 3 kisah begal cengeng:
|
1. Ingat Istri Anak
|
Saat diminta keterangan di Polsek Kalideres, Rabu (11/3/2015), Sutrisno mengaku baru empat kali melakukan tindakan pencurian motor. Dirinya melakukan pencurian dan pembegalan motor dibantu oleh rekannya Chandra dan Rahmat.
"Barang curian saya jual lagi di Serang dan uangnya untuk biaya hidup istri dan dua anak saya," ujar Sutrisno saat duduk meringis di lantai Polsek Kalideres.
Sutrisno yang sehari-hari menjadi kuli bangunan ini mengaku tidak ada pilihan lain untuk membiayai keluarganya. Pasalnya, menjadi kuli bangunan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sutrisno tidak bisa menahan air matanya ketika ditanya perasaanya saat lututnya ditembak polisi. Dirinya, tidak bisa berkata-kata mengisahkan peristiwa tersebut.
Kapolsek Kalideres Kompol Karosekali menuturkan, penangkapan ketiganya dilakukan Senin (9/3/2015) di sebuah kontrakan di Jalan Prepedan, Kalideres, Jakarta Barat. Saat itu, polisi mendapatkan laporan warga ada sebuah kontrakan yang sering gonta-ganti motor.
"Setelah kita lakukan pengamatan dan betul bahwa mereka pelaku pencurian dan berhasil kita tangkap. Tetapi, karena mencoba kabur satu tersangka kita tembak kakinya," jelas Karosekali.
Karosekali menerangkan, begal motor komplotan Lampung Timur itu melakukan aksinya dengan menggunakan kunci letter T. Mereka menjual barang curiannya ke daerah Serang, Banten.
"Mereka kemana aja berpindah-pindah. Dan saat geledah kontrakannya kita juga menemukan satu bilah belati," tutup Karosekali.
1. Ingat Istri Anak
|
Saat diminta keterangan di Polsek Kalideres, Rabu (11/3/2015), Sutrisno mengaku baru empat kali melakukan tindakan pencurian motor. Dirinya melakukan pencurian dan pembegalan motor dibantu oleh rekannya Chandra dan Rahmat.
"Barang curian saya jual lagi di Serang dan uangnya untuk biaya hidup istri dan dua anak saya," ujar Sutrisno saat duduk meringis di lantai Polsek Kalideres.
Sutrisno yang sehari-hari menjadi kuli bangunan ini mengaku tidak ada pilihan lain untuk membiayai keluarganya. Pasalnya, menjadi kuli bangunan tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sutrisno tidak bisa menahan air matanya ketika ditanya perasaanya saat lututnya ditembak polisi. Dirinya, tidak bisa berkata-kata mengisahkan peristiwa tersebut.
Kapolsek Kalideres Kompol Karosekali menuturkan, penangkapan ketiganya dilakukan Senin (9/3/2015) di sebuah kontrakan di Jalan Prepedan, Kalideres, Jakarta Barat. Saat itu, polisi mendapatkan laporan warga ada sebuah kontrakan yang sering gonta-ganti motor.
"Setelah kita lakukan pengamatan dan betul bahwa mereka pelaku pencurian dan berhasil kita tangkap. Tetapi, karena mencoba kabur satu tersangka kita tembak kakinya," jelas Karosekali.
Karosekali menerangkan, begal motor komplotan Lampung Timur itu melakukan aksinya dengan menggunakan kunci letter T. Mereka menjual barang curiannya ke daerah Serang, Banten.
"Mereka kemana aja berpindah-pindah. Dan saat geledah kontrakannya kita juga menemukan satu bilah belati," tutup Karosekali.
2. Disabet Kelor
|
Seperti yang diceritakan oleh Kanit Reskrim Polsek Serpong AKP Toto Daniyanto ketika membekuk 2 begal motor yang konon kebal peluru. Kabarnya, si begal mempunyai kekuatan gaib sehingga polisi mengibaskan daun kelor untuk melumpuhkannya.
"Kita sebagai orang lapangan tentunya dengan pengalaman sudah biasa dengan hal-hal seperti itu," ucap Toto ketika berbincang dengan detikcom, Sabtu (7/3/2015).
Toto mengatakan penggunaan daun kelor tersebut merupakan cara lain saat berurusan dengan pelaku kejahatan yang kabarnya menggunakan ilmu gaib. Secara logika memang sulit untuk diterima, tapi Toto yang sudah banyak makan asam garam dalam menghadapi dunia kriminal itu mau tak mau mempercayainya.
"Percaya tidak percaya tapi faktanya seperti itu. Banyak kawan media yang mengetahui hal itu juga. Tentunya orang lapangan kan banyak sepak terjangnya. Memang sepertinya mustahil tapi itu yang terjadi," ucap Toto.
Seperti diketahui, 2 begal bernama Entis Sutrisna (25) dan Dede Suhendi (23) berhasil diringkus Polsek Serpong pada Rabu (4/3) lalu. Kedua pelaku sempat hampir lolos dari polisi. Konon, kedua pelaku itu kebal peluru sehingga polisi melumpuhkannya menggunakan daun kelor.
Ternyata cara itu terbukti ampuh untuk melumpuhkan duo begal yang dikenal sadis karena selalu membawa senjata tajam di ranselnya tersebut. Mereka bahkan sempat dilaporkan menangis minta ampun.
Kedua pelaku sendiri ditangkap pada Rabu (4/3) di Kp. Bubulak Kebun Sawu Jatake Jatiuwung, Tangerang. Mereka selama ini adalah begal yang beraksi di Serpong, Kelapa Dua dan sekitar Tangerang. Sementara itu, polisi kini masih mengejar pelaku lainnya yang juga diduga tergabung dalam komplotan yang sama.
2. Disabet Kelor
|
Seperti yang diceritakan oleh Kanit Reskrim Polsek Serpong AKP Toto Daniyanto ketika membekuk 2 begal motor yang konon kebal peluru. Kabarnya, si begal mempunyai kekuatan gaib sehingga polisi mengibaskan daun kelor untuk melumpuhkannya.
"Kita sebagai orang lapangan tentunya dengan pengalaman sudah biasa dengan hal-hal seperti itu," ucap Toto ketika berbincang dengan detikcom, Sabtu (7/3/2015).
Toto mengatakan penggunaan daun kelor tersebut merupakan cara lain saat berurusan dengan pelaku kejahatan yang kabarnya menggunakan ilmu gaib. Secara logika memang sulit untuk diterima, tapi Toto yang sudah banyak makan asam garam dalam menghadapi dunia kriminal itu mau tak mau mempercayainya.
"Percaya tidak percaya tapi faktanya seperti itu. Banyak kawan media yang mengetahui hal itu juga. Tentunya orang lapangan kan banyak sepak terjangnya. Memang sepertinya mustahil tapi itu yang terjadi," ucap Toto.
Seperti diketahui, 2 begal bernama Entis Sutrisna (25) dan Dede Suhendi (23) berhasil diringkus Polsek Serpong pada Rabu (4/3) lalu. Kedua pelaku sempat hampir lolos dari polisi. Konon, kedua pelaku itu kebal peluru sehingga polisi melumpuhkannya menggunakan daun kelor.
Ternyata cara itu terbukti ampuh untuk melumpuhkan duo begal yang dikenal sadis karena selalu membawa senjata tajam di ranselnya tersebut. Mereka bahkan sempat dilaporkan menangis minta ampun.
Kedua pelaku sendiri ditangkap pada Rabu (4/3) di Kp. Bubulak Kebun Sawu Jatake Jatiuwung, Tangerang. Mereka selama ini adalah begal yang beraksi di Serpong, Kelapa Dua dan sekitar Tangerang. Sementara itu, polisi kini masih mengejar pelaku lainnya yang juga diduga tergabung dalam komplotan yang sama.
3. Dihakimi Massa
|
Awalnya korban bernama Santi mengendarai motor Yamaha Mio J bernopol B 3147 KIR, kemudian korban memarkirkan kendaraannya di depan mini market, tak jauh dari Polsek Jatinegara.
"Saya baru selesai taruh barang, saya kan penyuplai. Nah pas mau keluar saya lihat dia (pelaku) sudah di atas motor saya," kata korban saat ditemui di lokasi, Selasa (1/4/2014) malam.
Santi langsung berteriak melihat ada orang mencurigakan di atas motornya. Posisi motor pun saat itu sudah berubah dan pelaku tinggal membawanya pergi.
"Dia sempat ngotot kalau motor itu punya dia. Jelas-jelas dia pakai helm sama jaket saya, kunci juga sudah terbuka padahal saya kunci. Sudah tinggal jalan saja. Untung tukang parkir kenal saya, jadi dibantuin," lanjutnya.
Merasa terpojok, pelaku menggertak Santi dan bersikeras motor yang hendak ia bawa kabur bukanlah milik korban. "Dia juga ngakunya ditunggu temannya di ujung jalan. Saya lihat ada memang orang pakai (motor) matic juga," imbuh Santi.
Cekcok mulut antara Santi dan pelaku mengundang perhatian warga sekitar. Warga pun yakin motor milik Santi. Tanpa aba-aba, warga langsung memberi bogem mentah ke wajah pelaku. Tak lama kemudian, petugas dari Polsek Jatinegara datang menjemput pelaku.
Pelaku diamankan ke Polsek Jatinegara dengan luka lebam di bagian wajah, dan bibir berdarah. Saat dibawa sambil berjalan kaki, pelaku tampak mengeluarkan air mata. Saat ini, polisi tengah memeriksa pelaku untuk menyelidiki kasus ini.
3. Dihakimi Massa
|
Awalnya korban bernama Santi mengendarai motor Yamaha Mio J bernopol B 3147 KIR, kemudian korban memarkirkan kendaraannya di depan mini market, tak jauh dari Polsek Jatinegara.
"Saya baru selesai taruh barang, saya kan penyuplai. Nah pas mau keluar saya lihat dia (pelaku) sudah di atas motor saya," kata korban saat ditemui di lokasi, Selasa (1/4/2014) malam.
Santi langsung berteriak melihat ada orang mencurigakan di atas motornya. Posisi motor pun saat itu sudah berubah dan pelaku tinggal membawanya pergi.
"Dia sempat ngotot kalau motor itu punya dia. Jelas-jelas dia pakai helm sama jaket saya, kunci juga sudah terbuka padahal saya kunci. Sudah tinggal jalan saja. Untung tukang parkir kenal saya, jadi dibantuin," lanjutnya.
Merasa terpojok, pelaku menggertak Santi dan bersikeras motor yang hendak ia bawa kabur bukanlah milik korban. "Dia juga ngakunya ditunggu temannya di ujung jalan. Saya lihat ada memang orang pakai (motor) matic juga," imbuh Santi.
Cekcok mulut antara Santi dan pelaku mengundang perhatian warga sekitar. Warga pun yakin motor milik Santi. Tanpa aba-aba, warga langsung memberi bogem mentah ke wajah pelaku. Tak lama kemudian, petugas dari Polsek Jatinegara datang menjemput pelaku.
Pelaku diamankan ke Polsek Jatinegara dengan luka lebam di bagian wajah, dan bibir berdarah. Saat dibawa sambil berjalan kaki, pelaku tampak mengeluarkan air mata. Saat ini, polisi tengah memeriksa pelaku untuk menyelidiki kasus ini.
Halaman 2 dari 8