Letak 'kawat' darurat itu berada di Desa Hulo, Kec. Kahu, Bone. Awalnya, jembatan masih benar-benar berbentuk jembatan yang menghubungkan empat desa, yakni Desa Biru, Desa Cenrana, Desa Palakka dan Desa Hulo.
Lambat laun, jembatan lapuk dimakan usia, kemudian ambruk setahun lalu. Kini, yang tersisa cuma kawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap pagi anak-anak SD Inpres 657 Hulo, Kec. Kahu, meniti jembatan kawat tersebut. Rombongan siswa harus antre, karena kawat tersebut diperkirakan hanya mampu menahan 5 siswa SD. Mereka nekat menyeberang, karena jika melalui jalur darat dengan sepeda motor harus memutar sejauh 30 km.
"Sekolahnya di desa seberang, jadi terpaksa harus lewat itu (kawat)," tutur Ahmad.
Jembatan tersebut mungkin bukan satu-satunya di Indonesia yang kondisinya mengenaskan. Anda punya informasi atau pernah menemui hal serupa di sekitar Anda? Kirim cerita dan fotonya ke redaksi@detik.com atau pasangmata.com. Jangan lupa sertakan kontak telepon.
(mna/vid)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini