Istri Produsen Kikil Berformalin: Pemerintah Nggak Kasih Jalan Keluar

Istri Produsen Kikil Berformalin: Pemerintah Nggak Kasih Jalan Keluar

- detikNews
Kamis, 12 Mar 2015 07:10 WIB
Jakarta - Sri, istri pengusahan kikil berformalin yang diamankan pihak kepolisian dan Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta, mengaku menyesal menggunakan formalin. Tetapi dirinya tidak mau disalahkan karena menggunakan itu.

"Pemerintah tidak kasih jalan keluar, gimana cara supaya kikil itu tetap awet. Sementara, obatnya (formalin) itu nggak boleh dipakai, tapi kenapa masih beredar?" ujar Sri kepada wartawan saat ditemui di rumahnya, Kamis (12/3/2015).

Sri mengaku, suaminya sudah membuka usaha kikil sudah 10 tahun. Dan baru habis lebaran tahun lalu dirinya menggunakan formalin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya biar awet. Biar licin kikilnya," terang Sri.

Setiap harinya, Sri menjual kikil yang sudah bercampur bahan kimia tersebut seharga Rp 17 ribu per kilo. Dirinya juga mengaku keuntungan yang didapat cukup membiaya kehidupan sehari-hari.

"Ya cukup buat makan dan biaya sekolah," tutupnya.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih memeriksa para pemilik produsen kikil yang diamankan yaitu Joko, Tugino, Daroni, Binangun, Eko, Suhadi alias bule yang diamankan dari 6 rumah produksi kikil berformalin untuk diminta keterangan soal kikil berformalin. Dari informasi yang didapat dari hasil pemeriksaan BPOM, sampel kikil yang diamankan positif berformalin.

(spt/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads