"Karena deadlock, maka menjadi hak prerogatif Ketua Umum. Nanti yang lain tidak bisa menolak," kata salah satu kandidat Ketua PDIP Jakarta Prasetyo Edi Marsudi usai gelaran Konferensi Daerah PDIP DKI di Hotel NAM, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2015).
Prasetyo sendiri, saat musyawarah pemilihan Ketua DPD PDIP DKI, mengundurkan diri dan mengarahkan dukungan untuk Boy Sadikin. Namun rapat tetap buntu lantaran DPC PDIP Jakarta Timur mendukung Puti Guntur Soekarnoputri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini bola ada di tangan Megawati. Antara Megawati dengan Puti sendiri memang masih satu trah, yakni trah Soekarno yang sekarang sering diasosiasikan dengan PDIP. Sedangkan Boy, merupakan anak Ali Sadikin mantan Gubernur DKI.
"Nggak ada masalah (bila Megawati memilih trah Soekarno). Semua keputusan akan kita hormati. Semua adalah penugasan partai, bahkan Pak Jokowi jadi calon presiden adalah penugasan partai," kata Prasetyo.
Namun Prasetyo memilih mendukung Boy. Ini karena keduanya sudah bersama-sama berjuang di DKI dalam gelaran Pilgub, Pileg, dan Pilpres untuk memenangkan PDIP. "Harusnya kita apresiasi Pak Boy," kata Prasetyo mengomentari calon incumbent Ketua PDIP Jakarta itu.
(dnu/trq)