"Adalah tugas dari wajib pajak untuk memberikan layanan yang wajar dengan cara yang masuk akal...," ujar Abbott pada stasiun radio ABC.
Kepada ABC, Abbott mengaku setuju atas keputusan Gubernur Australia Barat Colin Barnett yang menutup setengah dari 274 komunitas Aborigin apabila biaya menyediakan layanan untuk mereka lebih besar dari manfaatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaya hidup yang dimaksud Abbott adalah keberadaan suku Aborigin di pelosok negeri Kangguru itu.
Komunitas Aborigin di Australia berjumlah sekitar 2,5 persen dari total populasi 24 juta orang. Diskriminasi yang dialami komunitas Aborigin selama ini membuat tingkat kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan mereka begitu rendah.
"Jika seseorang memilih hidup bermil-mil jauhnya dari sekolah, jika seseorang memilih tidak mengakses sekolah, jika seseorang memilih untuk bermukim di tempat yang tak ada pekerjaan, jelas hal itu akan sangat sulit diatasi," cetus Abbott.
"Baiklah jika ingin hidup di tempat terpencil, namun ada batas apa yang bisa Anda harapkan dari negara jika Anda hidup di sana," imbuhnya.
Aborigin telah bermukim di Australia selama setidaknya 40 ribu tahun. Tak ayal, komentar Abbott ini menuai kecaman dari berbagai pihak. "Itu menunjukkan ketidakpedulian yang sedemikian rupa sehingga dia tak berhak menjadi PM Australia," cetus Rolf de Heer, produser ternama Australia.
(ita/ita)