Sesepuh partai beringin ini memprediksi perolehan kursi Golkar lima tahun kedepan hanya akan tinggal 50 β 60 kursi jika tidak segera islah.
βSebaiknya segera dilakukan Munas. Karena dilakukan dalam semangat rekonsiliasi maka sebut saja Munaslub. Dengan cara itu akan dicari kesepakatan tuntas dan komprehensif. Itu adalah solusi yang paling nampak dan tuntas serta dimungkinan oleh AD/ART partai. Kalau tidak maka akan semakin berkepanjangan,β ujar Akbar kepada wartawan saat menghadiri Dies Natalis ke-39 UNS, Solo, Rabu (11/3/2015) .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku bisa memahami keputusan Ical karena memang banyak banyak peluang hukum bagi kubu Ical untuk menggugat. Diantaranya keputusan mahkamah partai yang belum final serta banyak utusan dari DPD-DPD yang menghadiri Munas Ancol yang melakukan langkah bertentangan dengan hukum.
Namun demikian, harus disadari bahwa semua tahapan tersebut akan memakan waktu lama. Padahal Golkar karus segera berkonsolidasi menghadapi Pilkada serentak tahun 2015 yang akan digelar di lebih dari 290 daerah atau lebih dari separoh daerah di Indonesia. Jika Golkar belum bisa berkonsolidasi sebelum memasuki masa Pilkada maka tidak akan bisa mengikuti Pilkada dan dipastikan suara Golkar tahun 2019 akan makin menurun.
βSaat ini Golkar tinggal dapat 91 kursi (DPR), tahun 2009 masih 106. Tahun 2019 nanti mungkin tinggal 50 hingga 60 kursi. Sebagai mantan ketua umum saya prihatin. Saya bisa menangis karena persoalan yang terjadi saat ini tak sesulit yang saya hadapi di awal reformasi dulu. Saat ini saya masih bisa menyelamatkan Golkar dan mendapat 108 kursi,β ujarnya.
(wcd/van)