"Dia menggunakan bondet untuk melukai korbannya bila melawan atau dalam keadaan terdesak saat ditangkap polisi," kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur AKBP Hanny Hidayat kepada detikcom, Rabu (11/3/2015).
Setelah tewas diterjang timah panas di Krian Stasion RT 38/09 Desa Krian, Kecamatan Krian, Sidoarjo, pukul 01.00 WIB dini hari tadi, petugas menemukan sejumlah barang bukti dari dalam tas tersangka. Di antaranya, 2 bondet dan surat-surat kendaraan milik korban, sebilah pisau, satu unit motor Honda Beat yang diduga hasil kejahatan dan satu unit handphone milik korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pernah ada korban tewas. Dia serangnya itu caranya dilempar seperti granat nanasโ," kata dia.
Dalam foto yang diperoleh detikcom, wajah korban yang berambut sebahu itu tampak hancur akibat serangan bondet.
Hanny menjelaskan, tersangka merupakan kapten (pimpinan) perampok kelompok Sidoarjo. Tersangka sudah malang-melintang di dunia hitam begal motor ini.
"Dia memang spesialis curas (pencurian dengan kekerasan) curanmor (pencurian kendaraan bermotor). Dia adalah kaptennya," ungkapnya.
Tersangka sendiri merupaka DPO Polda Jawa Timur atas kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi di wilayah Jawa Timur. Terakhir, Tio Cs melakukan aksi pembegalan di Jl By Pas Pandaan, Jawa Timur, tanggal 1 Februari 2015 silam.
Saat itu, Tio dan tiga temannya hendak merampas mobil milik korbannya. Beruntung, korban yang berteriak itu selamat dari aksi kejahatan tersangka setelah berteriak-teriak meminta pertolongan warga.
Warga yang saat itu mengejar, membuat Tio Cs kalang kabut melarikan diri. Alhasil, Tio Cs pun hanya bisa mengambil tas berisi dompet, surat-surat dan handphone milik korban saja.
"Tersangka juga merupakan residivis kasus serupa. Ia baru bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) dua bulan lalu," pungkasnya.
(mei/bar)