Jalur suplai antara kedua wilayah juga berhasil diputus dalam gempuran yang dipimpin oleh koalisi Amerika Serikat tersebut. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (11/3/2015).
Dengan didukung serangan udara, pasukan pemberontak yang dilatih AS di Suriah berhasil memukul mundur ISIS di kota strategis Tal Hamis, yang pernah menjadi markas kuat ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama operasi, yang berakhir pada Sabtu (7/3) lalu, ISIS kehilangan akses ke rute jalan utama yang sebelumnya digunakan militan ini untuk memindahkan personel dan material ke wilayah Irak.
"Pasukan anti-ISIL (nama lain ISIS) berhasil merebut bagian penting dari rute 47 di Suriah, jalur penting bagi komunikasi dan suplai ISIL ke Irak," imbuh pernyataan tersebut.
Koalisi AS juga menyatakan, bahwa sistem persenjataan, kendaraan dan posisi tempur ISIS di Suriah telah dihancurkan.
"Operasi ini menunjukkan kemampuan pasukan anti-ISIL dalam memberantas pengaruh Daesh (nama Arab ISIS) di wilayah ini," tutur Komandan Combined Joint Task Force, Letnan Jenderal James Terry dalam pernyataannya.
"Tekad dari pasukan anti-ISIL dan ketepatan serangan udara memampukan kami mengalahkan Daesh di wilayah penting di Suriah," imbuhnya.
Pasukan Kurdi di Suriah berhasil merebut wilayah Tal Hamis pada 27 Februari lalu dengan bantuan pejuang Arab, namun pertempuran di wilayah tersebut terus berlanjut.
(nvc/asp)