Aburizal Bakrie yang sempat terpilih sebagai ketua umum Golkar lewat Munas di Bali pun sudah mengakui kemenangan kubu Agung Laksono untuk sementara. Namun demikian Ical masih akan meneruskan jalur hukum untuk memperoleh keadilan.
Ical menyatakan pihaknya tetap melanjutkan gugatan yang baru diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat beberapa hari sebelum putusan Menkum HAM.β Di pengadilan ini Ical berharap hakim mengesahkan kepengurusan hasil Munas Bali.β Selain jalur itu, Ical juga bakal menempuh PTUN jika akhirnya Menkum HAM mengeluarkan SK mengesahkan kepengurusan Agung Laksono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ical juga tak menggubris tawaran Agung Laksono yang akan mengakomodir pengurus hasil Munas Bali dalam pengusulan nama pengurus DPP Golkar yang akan diajukan seegera ke Kemenkum HAM. Memang surat penjelasan Menkum HAM mewjibkan Agung mengikuti putusan Mahkamah Partai Golkar untuk segera membentuk kepengurusan yang selektif dan mewakili semua kubu.
Agung Laksono sendiri, begitu mendapat pengakuan Menkum HAM langsung melakukan 'langkah seribu'. Meski tak blak-blakan bakal membawa Golkar masuk KIH, namun Agung sudah menegaskan Golkar tak lagi terikat KMP. Agung juga sudah sowan ke Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan akan melanjutkan ke petinggi KIH lainnya.
"Menjalin persahabatan dengan semua partai, terutama pendukung pemerintah," kata Agung di DPP Golkar Slipi, kemarin.
Saking seringnya Agung menyatakan dukungan ke Jokowi-JK membuat Agung cs sempat disindir sebagai 'Golkar Perjuangan' oleh kubu Ical. Bahkan sejumlah tokoh Golkar menyebut kalaupun kubu Agung kalah maka ada potensi lahir 'Golkar perjuangan, istilah untuk lahirnya partai baru sempalan Golkar, kekhawatiran besar itu sempat disampaikan Ketua Wantim Golkar kubu Ical, Akbar Tandjung, yang kini terus menyuarakan pentingnya Munas bersama untuk menyudahi polemik perpecahan Golkar.
Agung juga bergerak cepat mempersiapkan pengurus Golkar yang selektif dengan melibatkan kedua kubu. Sampai saat ini kubu Agung belum berpikir akan merotasi elite Golkra di DPR RI, juga belum berencana merombak pengurus DPD I dan DPD II Golkar. Namun Agung cs memegang kertu lisensi penuh dalam pengajuan calon kepala daerah di Pilkada serentak nanti, ini daya tarik yang mungkin bakal membuat kubu Ical bakal loncat ke Agung.
"Otoritas menghadapi Pilkada ada di tangan kami," kata Waketum Golkar hasil Munas Ancol, Priyo Budi Santoso.
Perkembangan isu di internal Golkar pun semakin menarik pasca pengakuan Menkum HAM. Kini yang dulu disebut sebagai 'Golkar Perjuangan' menang sementara. Sejumlah pertanyaan usil pun muncul, salah satunya tentang siapa sebenarnya 'Golkar Perjuangan' yang bakal jadi partai sempalan baru, Agung cs atau kini sudah berubah jadi Ical cs? Tentu saja para petinggi Golkar berharap partai beringin tetap bersatu karena partai yang eksis di era orba ini semakin surut setiap menghadapi Pemilu.
(van/fjr)