Juru bicara badan keamanan Otoritas Palestina (PA) menyatakan ada 30 orang yang ditangkap dalam operasi keamanan di Tepi Barat. Sedangkan versi Hamas menyebut, ada 80 orang yang ditangkap dalam operasi tersebut.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (10/3/2015), Otoritas Palestina membantah bahwa penangkapan ini didasari motif politik, mengingat Otoritas Palestina didominasi oleh kelompok Fatah yang merupakan musuh politik Hamas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Damiri menyebut pelanggaran yang dilakukan pendukung Hamas itu tergolong dalam tindak pidana. Dia juga menuding Hamas telah melakukan penghasutan terhadap pendukungnya untuk melawan Otoritas Palestina.
Hamas yang menguasai wilayah Jalur Gaza ini juga menikmati dukungan luas di wilayah Tepi Barat, yang diduduki Israel. Menurut Hamas, mereka ditahan termasuk ketua partai, mahasiswa, penulis dan jurnalis yang berafiliasi dengan pergerakan Hamas.
Penangkapan para pendukung Hamas ini terjadi setelah penahanan puluhan anggota kelompok Fatah, yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
"Kami meminta Presiden Abbas bertanggung jawab secara pribadi atas kampanye agresif terhadap Hamas di Tepi Barat," ujar juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum.
"Ini merupakan bagian kampanye ganda yang didalangi musuh Zionis (Israel) dan Otoritas Palestina untuk memusnahkan Hamas dan perlawanannya," tandasnya.
(nvc/nwk)