Atlas โNatural Hazards Risk', yang diterbitkan oleh perusahaan analisa asal Inggris โVerisk Maplecroft', mengidentifikasi ancaman yang menimpa lebih dari 1.300 kota di dunia.
Analisa ini mempertimbangkan resiko gabungan yang ditimbulkan oleh badai, banjir, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dan kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota-kota dalam penelitian ini dipilih karena pentingnya mereka sebagai pusat ekonomi dan populasi yang signifikan pada dekade mendatang.
Dari 100 kota dengan eksposur terbesar terhadap bencana alam, 21 di antaranya berada di Filipina, 16 kota di Cina, 11 di Jepang dan 8 di Bangladesh.
Dr Richard Hewston, analis lingkungan utama di โVerisk Maplecroft', mengatakan, Port Vila menduduki peringkat teratas karena kota ini menghadapi kombinasi dari berbagai bahaya.
Ia menjelaskan, Port Vila sangat rawan terkena gempa bumi, tsunami, banjir serta badai tropis, seperti yang menimpa Fiji.
"Jadi apa yang kami temukan pada Port Vila, bahwa tingkat resikonya terhadap bencana alam cukup tinggi dibanding seluruh kota, tapi ini benar-benar kombinasi dari berbagai bencana yang membuatnya posisinya ada di nomor satu," ungkapnya.
Atlas ini juga menghitung ketahanan sosial-ekonomi di 100 kota yang rawan bencana alam.
Informasi ini bertujuan untuk memberi dukungan bagi tindakan pencegahan yang dilakukan pemerintah, masyarakat, individu dan pelaku usaha untuk memfasilitasi pengurangan resiko bencana.
Dr Richard mengatakan, informasi tersebut diharapkan membantu pemerintah di negara-negara yang teridentifikasi rawan bencana.
"Ini benar-benar langkah pertama dalam manajemen resiko bencana," sebutnya.
Bencana apa yang rawan menimpa Anda, di situ-lah resikonya muncul dan bagaimana mereka terjadi, itulah langkah pertamanya, dalam membantu Anda mengelola dan mengurangi dampak dari bencana alam.
(nwk/nwk)