Jual 500 Foto Kapal Induk Liaoning, Pria China Ditangkap

Jual 500 Foto Kapal Induk Liaoning, Pria China Ditangkap

- detikNews
Selasa, 10 Mar 2015 15:12 WIB
Ilustrasi
Beijing - Seorang pria di China ditangkap karena kedapatan menjual sekitar 500 foto kapal induk pertama negara komunis tersebut. Pria ini ditahan atas tudingan spionase atau menjadi mata-mata asing.

Dilaporkan media setempat, Dalian Television dan dilansir AFP, Selasa (10/3/2015), pria bermarga Zhang ini banyak mengambil foto Liaoning, kapal induk era Uni Soviet yang dibeli pemerintah China dari Ukraina, secara diam-diam.

Zhang mulai mengambil foto Liaoning setelah dirinya dihubungi seseorang yang mengklaim sebagai 'editor majalah'. Tidak disebut lebih lanjut majalah apa yang dimaksud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zhang merupakan satu dari dua pria yang ditahan polisi di Dalian tahun lalu. Dalian merupakan pelabuhan yang menjadi tempat Liaoning dilabuhkan sebelum resmi digunakan pada tahun 2012 lalu. Di lokasi yang sama, Liaoning menjalani pemeliharaan rutin.

Disebutkan Televisi Dalian, Zhang mengambil foto-foto Liaoning mulai dari April hingga Agustus 2014 lalu. Otoritas setempat kemudian menyadari bahwa Zhang sudah memiliki sekitar 500 foto Liaoning. Foto-foto tersebut juga telah dikirimkan kepada seseorang yang memberinya instruksi.

"Zhang memberi ancaman besar terhadap keamanan militer negara ini," demikian laporan Televisi Dalian.

Seorang pria lainnya yang bermarga Han, ditangkap karena mengambil foto perlengkapan militer China. Bahkan Han menerima imbalan 90 ribu yuan atau setara Rp 188 juta setelah mengambil foto-foto tersebut. Han diyakini diperintah oleh seseorang yang mengaku sebagai 'reporter', yang menghubunginya secara online setelah Han memposting daftar riwayat hidup atau CV untuk mencari pekerjaan.

"Reporter ini sebenarnya merupakan mata-mata asing yang diawasi sejak beberapa waktu terakhir oleh badan intelijen," demikian dilaporkan Televisi Dalian.

Otoritas China memang selalu menindak tegas setiap tindakan yang dianggap melanggar keamanan nasionalnya. Media nasional China sebelumnya memberitakan, para pengguna internet di China tengah dibujuk dan dihasut oleh mata-mata asing ketika mencari pekerjaan dan menjalin pertemanan secara online.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads