
Simone Gbagbo dituduh sengaja membentuk kelompok bersenjata seusai pemilihan presiden pada 2010 lalu.
Pengadilan negara di bagian barat Afrika itu mendakwa Simone Gbagbo dengan tuduhan membahayakan keamanan negara dan ketertiban umum. Menurut hakim, Simone terbukti sengaja membentuk kelompok bersenjata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kita mengatakan ada sesuatu yang salah terjadi, kedua pihak melakukannya. Tiada seorang pun yang terpikir untuk mendatangkan semua pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan," katanya.
Pada 2010 lalu, lebih dari 3.000 orang tewas dalam kericuhan yang terjadi setelah hasil pemilihan presiden menunjukkan bahwa kandidat petahana Laurent Gbagbo, suami Simone Gbagbo, kalah dari Alassane Ouattara.

Kericuhan melanda Pantai Gading seusai pemilihan presiden pada 2010 lalu.
Gbagbo menolak mundur dari jabatannya sebagai presiden dan bersembunyi di sebuah bunker di Kota Abidjan. Gbagbo dan istrinya baru ditahan pada 2011 setelah militer menyerbu bunker tersebut.
Atas perannya dalam konflik di Pantai Gading, Gbagbo kini menunggu sidang Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda. Dia dituntut dengan empat tuduhan, termasuk pembunuhan, pemerkosaan, dan perintah pembunuhan.
ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan Simone Gbagbo. Namun, surat itu ditepis pemerintah Pantai Gading.
(nwk/nwk)