Program BSBI dari Kenterian Luar Negeri RI ini dibuka secara resmi oleh Menlu Retno Marsudi di Gedung Pancasila Pejambon, Jakarta, Senin (9 Maret 2015).
"Para penerima BSBI ini tidak saja akan belajar tari, musik tradisional dan Bahasa Indonesia, tetapi mereka juga akan mendapat pengalaman tinggal di tempat yang budayanya berbeda. Kesempatan ini dapat digunakan untuk membangun saling pengertian dan turut menciptakan perdamaian," ujar Menlu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai tema BSBI tahun ini βMenyambut Komunitas ASEAN 2015β, Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan pesan kepada seluruh peserta bahwa Komunitas ASEAN bukanlah suatu tujuan akhir melainkan suatu proses integrasi regional, yang ditujukan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dibarengi dengan perdamaian, keamanan dan stabilitas kawasan.
"Untuk itu diharapkan para penerima BSBI juga dapat berpartisipasi pada proses tersebut," demikian Menlu, sebagaimana disampaikan kepada detikcom seusai pembukaan.
Pada kesempatan sama Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Duta Besar Esti Andayani, melaporkan bahwa pada tahun ini BSBI diikuti oleh 70 peserta dari 40 negara. Mereka adalah hasil dari seleksi ketat, yang dilakukan baik oleh Perwakilan RI di luar negeri maupun oleh panitia di Jakarta.
Dirjen juga menyampaikan bahwa sejak diberikannya BSBI pada 2003 hingga kini telah terdapat 588 alumni yang berasal dari 58 negara.
"Setiap tahun BSBI selalu menambah partisipasi negara baru. Pada tahun ini Slowakia untuk pertama kalinya mengirimkan peserta," papar Dirjen.
Menurut Dirjen, pada tahun ini prioritas peserta diberikan kepada negara-negara ASEAN dan mitra wicara ASEAN tanpa meninggalkan peserta dari kawasan Pasifik yang merupakan cikal bakal berdirinya program BSBI ini.
"Setiap tahun tantangan BSBI selalu bertambah dan berubah. Hal ini dikarenakan peserta yang semakin bervariasi asal-usul dan latar belakangnya," pungkas Dirjen.
Sementara itu Direktur Diplomasi Publik Al Busyra Basnur menambahkan bahwa Program BSBI 2015 ini akan diakhiri dengan menampilkan hasil belajar mereka dalam suatu pagelaran Indonesia Channel yang akan dilakukan di Bandung pada 11 Juni 2015.
"Setiap tahunnya juga terdapat peserta wakil dari Indonesia dan tahun ini diikuti oleh 6 wakil.β imbuh Al Busyra Basnur.
Acara pembukaan BSBI tahun ini dihadiri oleh sejumlah Duta Besar dan diplomat dari negara-negara penerima beasiswa. Pada kesempatan tersebut juga dibagikan buku yang berisi pengalaman dan kegiatan para alumni setelah mereka kembali ke negaranya.
Salah satu hasil menonjol dari program BSBI ini adalah aktifnya para alumni dalam mempromosikan tari dan musik Indonesia yang telah mereka pelajari seperti dilakukan oleh Eliza Margariti (Yunani), Randall Tjokrodimedjo, Xiomara Somowidjojo dan Stefanie Darlequin (Suriname), dan Emily Kay Slay (Inggris).
Dan tak kalah penting adalah aktivitas Brune Charvin (Perancis), yang saat ini kembali ke Makassar untuk memperdalam pengetahuannya tentang budaya Makassar.
Selain itu juga terdapat alumni dari Belanda seperti Rennie Roos, Joy Kartanegara, Jilly Knol, Sharah Arifin, dan Dewi Vanselar yang mendirikan Indonesia Netherlands Youth Society (INYS), organisasi pemuda yang aktif mempromosikan hubungan Indonesia-Belanda di berbagai bidang. Bahkan pada 4 April 2015 ini INYS secara resmi akan diluncurkan di Indonesia.
(es/es)