Novan diketahui langsung meninggal di tempat, sementara Sugiono kritis dan dilarikan ke RSUD Marauke.
"Jadi yang meninggal hanya 1 orang, yaitu Novan Aditama Saputra (6). Bapaknya masih dirawat, operasi di UGD RSUD Marauke. Tadi saya sudah telepon konfirmasi ke Korem Marauke," kata Kadispen TNI AD Brigjen Wuryanto saat dihubungi detikcom, Senin (9/3/2015) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Wuryanto, Kepala Bekang Kodam XVII/Cendrawasih berencana akan kembali menuju Jayapura dengan menggunakan pesawat Lion Air. Tiket serta peralatannya ditangani oleh Praka Dedi.
Di counter Lion Air, Praka Dedi bermaksud mengosongkan senjata api Kepala Bekang jenis pistol FN-46. Dedi mengarahkan senjata itu ke tembok, namun ternyata meletus.
"Pada saat pengamanan itulah tidak sengaja senjata itu meletus. Padahal arah senjata itu ke tempat yang menurut Praka Dedi aman. Dia tahu diarahkan ke tempat aman. Diarahkan ke dinding, jauh dari orang-orang. Tapi tahu-tahu meletus ke dinding. Rupanya dinding itu dari tripleks, sehingga peluru tembus. Di balik dinding tripleks itu ternyata ada orang. Jadi kenalah serpihan peluru 2 orang," papar Wuryanto.
Peluru itu mengenai Sugiono (32) dan anak laki-lakinya Novan Aditama Saputra (6). Novan meninggal di tempat kejadian, sementara Sugiono kritis dan dilarikan ke RSUD Merauke.
"Korban langsung ditangani ke rumah sakit sama anggota menggunakan taksi bandara. Anggota protokol Kodam yang bawa, termasuk Praka Dedi juga ikut bertanggung jawab," sebut Wuryanto.
Ditambahkan Wuryanto, saat ini Praka Dedi masih diperiksa oleh DenPOM Merauke. "Sampai sekarang belum selesai hasil pemeriksaannya," ucapnya.
Jika Praka Dedi terbukti bersalah, akan dikenakan sanksi tegas. "Sanksi sesuai ketentuan hukum saja. Kita sudah ada ketentuan-ketentuan, kalau bersalah terima sesuai kesalahannya. Semuanya (termasuk penahanan) bisa. Akan dilihat," sambungnya.
Wuryanto mengatakan Praka Dedi menyalahi prosedur karena mengarahkan senjata ke tembok.
"Harusnya (pengosongan senjata) ke atas, tapi ini kan di ruangan dan memang keliru. Ke atas dia rasa tidak mungkin. Dia hanya mengosongkan, itu (senjata) dia anggap kosong, rupanya meletus," ucapnya.
(bar/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini