4 Warganya 'Hilang' di Turki, Ganjar Minta Maaf: Istilah Saya ini Kecolongan

4 Warganya 'Hilang' di Turki, Ganjar Minta Maaf: Istilah Saya ini Kecolongan

- detikNews
Senin, 09 Mar 2015 13:24 WIB
Dok Detikcom
Semarang - Empat WNI yang masih tercatat sebagai warga Solo, Jawa Tengah, hilang bersama 12 WNI lainnya di Turki diduga terkait ISIS. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan pemerintah akan lebih waspada agar tidak lagi kecolongan.

Ganjar mengatakan pihak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih terus berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait perkembangan hilangnya empat warga Solo tersebut.

"Itu dipantau terus, karena di wilayah Turki, maka Turki yang berkewajiban untuk menjaga, dalam arti mencari dari titik ke titik lain atau sudah keluar dari Turki. Komunikasi terus dilakukan, dari Kemlu bagus sekali karena memberikan update kepada Jawa Tengah. Mudah-mudahan bisa pantau terus," kata Ganjar di kantornya, Senin (9/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu Ganjar menegaskan pemerintah akan lebih waspada dengan mengecek lebih teliti identitas dan paspor WNI yang akan ke luar negeri terutama ke beberapa daerah tertentu.

"Pemerintah terpaksa mengecek satu persatu yang ke tujuan daerah tertentu atau dekat dengan daerah tertentu itu," tandasnya.

Pihak penyedia jasa tour and travel juga diharapkan lebih hati-hati dan teliti agar perjalanannya tidak digunakan sebagai modus perginya warga ke negara lain yang nantinya memisahkan diri dari rombongan.

"Saya juga minta maaf dari pemerintah karena akan sedikit hati-hati dalam arti untuk memverifikasi data itu sehingga tidak lagi, mohon maaf istilah saya, "kecolongan". Kemungkinan orang bisa jadikan modus dengan cara pergi dan sampai sana memisahkan diri," terang politisi PDIP itu.

Diketahui dari 16 WNI yang hilang di Turki, empat di antaranya warga Solo yang masih sekeluarga. Mereka adalah Hafidz Umar Babher dan Fauzi Umar, Istri Hafidz, Soraya dan anaknya, Hamzah.

Keluarga itu tercatat sebagai warga Kelurahan Gajahan, Solo, namun mereka sudah pindah dari sana dan belum mengurus surat pindah domisili. Warga di sekitar tempat tinggal keluarga tersebut tidak terlalu tahu aktivitas mereka selama tinggal di sana.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads