"Operasi sesuai sektor ini tidak secara khusus untuk pengamanan eksekusi tapi utamanya adalah operasi perbatasan kalaupun ada perintah untuk pengamanan eksekusi itu adalah perintah tambahan," kata Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Daru Cahyo Sumirat di dermaga Induk Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (9/3/2015).
Menurut dia, untuk sementara posisi kedua kapal yang berada di perairan Cilacap secara khusus untuk pengamanan pelaksanaan eksekusi mati saat ini belum ada perintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan, jangkauan operasi Perisai Nusa yang dilakukan KRI Dipenogoro dan KRI Lambung Mangkurat, meliputi seluruh perairan di Indonesia bagian Timur dari Cilacap sampai Papua, Namun saat ini pihaknya mendapat sektor antara Cilacap sampai Denpasar.
"Saat ini kami mendapat sektor antara Cilacap sampai dengan Denpasar," ujarnya.
Untuk spesifikasi senjata dari KRI Diponegoro sendiri, Daru Cahyo Sumirat mengatakan jika KRI Diponegoro mempunyai meriam kaliber 76 milimeter buatan Italia, rudal permukaan ke permukaan jarak jangkau 100 kilometer, radar anti pesawat udara dan meriam kaliber 20 milimeter dua buah kanan dan kiri.
"Radar kita masih memonitor, sampai sekarang belum ada ancaman. Kontak yang ada baru sebatas kapal-kapal nelayan, sedangkan kapal perang belum ada," ujarmya.
(arb/rul)