"Bus TransJakarta yang kemarin kebakar itu baru tiga hari jalan. Bus itu sempat diservis sampai sebulan oleh pihak Zhongtong," kata Dirut PT Transportasi Jakarta (PT Transjakarta) Antonius Kosasih di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Senin (9/3/2015).
Kosasih menjelaskan, bus itu adalah hasil pengadaan APBD 2013 namun baru tiba di Jakarta pada 2014. Karena baru dioperasikan, maka perawatan bus masih menjadi tanggung jawab pemilik bus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat kami cek (bus) yang terbakar itu, kemungkinan besar bukan hubungan pendek arus listrik dan juga bukan dari bagian mesin yang pernah terendam banjir. Tapi, ada salah satu bagian turbo-nya yang overheating, nah itu yang sedang kami cek," sambungnya.
Pihak PT Transjakarta sudah memanggil pihak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Zhongtong untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Sementara itu, pihak PT TransJ mengecek pada operator Damri yang menggunakan bus dengan merek yang sama. Ditemukan, bus dengan merek yang sama juga pernah terbakar.
"Kami juga kroscek ke pihak Damri yang menggunakan merek yang sama, itu mereka sempat dua kali mengalami hal yang sama di bagian mesin yang sama," ucapnya.
Atas insiden itu, PT Transjakarta sudah menarik 30 bus milik Zhongtong yang beroperasi di koridor 9 (Pinang Ranti-Pluit). Bus-bus ini tidak akan dioperasikan hingga ada jaminan pertanggung jawaban pihak Zhongtong pada PT TransJ.
"Untuk hari ini mulai kita berhentikan semua bus Zhongtong, ada 30 bus termasuk yang kebakar kemarin. Yang 29-nya kami minta mereka cek semua, karena kita mendapat masukan pernah mengalami kebakar serupa. Kami enggak mau kejadian itu terulang lagi, kami grounded," pungkasnya.
(bil/bar)