"Beberapa waktu yang lalu, tim dari Dumas datang ke kantor Pak Ahok untuk meminta tambahan berkas. Dan saat itu ada tambahan laporan terkait penyusunan APBD untuk tahun 2015," kata Plt pimpinan KPK, Johan Budi saat berbincang, Senin (9/3/2015).
KPK tak mempermasalahkan soal adanya tambahan laporan itu. Apalagi, ada dugaan bahwa laporan Ahok soal dana siluman di APBD 2012-2014 dan dugaan kongkalikong penyusunan APBD 2015 saling berkesinambungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok sejak lama memang telah menyatakan bahwa dalam APBD DKI sedikitnya ada dana siluman senilai lebih dari Rp 12 triliun. Uang sebesar itu, menurut Ahok muncul dalam APBD yang diajukan DPRD.
Dana siluman itu juga yang menyulut ketegangan Ahok dan DPRD soal penentuan rancangan APBD yang sah. Pasalnya, saat ini ada dua versi rancangan APBD DKI Jakarta tahun 2015, yakni versi Ahok dan versi APBD yang didalamnya ada dana tambahan senilai Rp 12 triliun lebih.
Tak mau semakin lama berpolemik, Ahok akhirnya membawa hal itu ke ranah hukum. Menurut seorang pejabat tinggi di KPK, dalam laporannya soal dugaan kongkalikong penyusunan APBD DKI tahun 2015, Ahok sudah menyebut beberapa nama yang dicurigainya menjadi mafia anggaran.
(kha/kha)