Korbannya adalah Muhamad Suherman (31) warga Kecamatan Bagan Punak, Kabupaten Rohil, Riau. Korban mengaku dirinya dianiaya Riki (28) yang bertugas sebagai sopir Wakil Bupati Rohil Erianda.
"Pelaku sopir wakil bupati itu memukul dan menodongkan pistol yang diarahkan ke bibir saya. Dia mengancam akan menembak. Bibir saya sampai pecah karena ditekan dengan pistol," kata Suherman dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (8/3/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah buat laporan resmi ke pihak kepolisian. Kita berharap, kiranya laporan saya bisa ditindak lanjuti," kata Suherman.
Kasus dugaan penganiayaan ini, kata Suherman, terjadi pada Kamis (5/3/2015) malam. Saat itu korban sedang ke rumah saudara sepupunya untuk meminta rokok. Ketika itu korban bertemu dengan sopir Wabup Rohil, Riki.
"Ketika kami bertemu, dia (Riki) langsung menuduh saya sebagai pencuri di rumahnya. Leher saya dipegang dan menampar. Tentu saya lawan," kata Suherman.
Karena mendapat perlawanan, lanjut Suherman, pelaku lantas balik ke rumahnya yang posisinya di belakang rumah saudara sepupu korban.
"Saya tunggu dia, rupanya kembali membawa pistol dan menodongkan ke mulut saya. Dia mengancam akan menembak. Saya bilang, silahkan tembak," kata Suherman.
Kedua belah pihak saling adu mulut kembali. Suherman bersikeras kalau dirinya tidak mencuri di rumah korban. Sedangkan Riki terus ngotot menyebut Suherman pencurinya berdasarkan rekaman CCTV.
"Saya tantang agar sama-sama membuka rekaman itu. Benar apa tidak saya yang mencuri. Tapi dia (Riki) tidak mau. Malah mengancam akan menembak saya," kata Suherman.
Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Bangko, AKP Manarpar kepada detikcom tidak membantah terkait laporan korban. Menurutnya, pihaknya sudah memintai keterangan terhadap Riki.
"Benar, Riki yang berkerja sebagai sopir Wakil Bupati Rohil sudah kita mintai keterangan. Hasil pemeriksaan, pistol yang digunakan hanya jenis mancis dan mancis (korek api) tersebut sudah kita sita kemarin sore" kata AKP Manarpar.
Hasil pemeriksaan, lanjut AKP Manarpar, Riki mengaku tidak menodongkan ke wajah korban, melainkan hanya menunjukan.
"Saat ditunjukan mancis berbentuk pistol itu, korban yang saat itu bersama temannya langsung melarikan diri," kata Manarpar.
Kendati sopir Wabup Rohil telah dimintai keterangan, namun pihak kepolisian tidak menetapkannya sebagai tersangka.
"Inikan hanya penganiayaan ringan saja, lagi pula kedua belah pihak akan melakukan upaya perdamainya. Jadi kami persilakan saja dan akan kami fasilitasi untuk berdamai," kata AKP Manarpar.
(cha/imk)