Sejumlah tempat disulap menjadi tempat penjualan giok. Di Banda Aceh ada dua tempat pusat penjualan giok yaitu di Kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh dan di komplek terminal Batoh. Aneka jenis batu mulai harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah tersedia.
Banyak pihak membandingkan nasib giok akan sama dengan nasib penggila ikan louhan dan bunga euphorbia. Tak sedikit orang yang "bermain" dengan ikan louhan dan bunga euphorbia kemudian nasibnya terpuruk. Setelah masa booming habis, kemudian ditinggal begitu saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Gabungan Pecinta Batu Alam Aceh (GaPBA), Nasrul Sufi, mengatakan, booming ikan louhan dan bunga eforbia tidak berlangsung lama karena tidak ada bahan yang dapat dipertahankan dan harus dibawa dari tempat lain. Sementara giok, bongkahannya tersedia di sejumlah tempat sehingga tidak cepat berakhir.
"Kami memprediksi booming batu hingga 10 tahun," kata Nasrul saat ditemui, Sabtu (7/3/2015).
Nasrul sangat yakin booming giok akan berlangsung lama dan harganya tidak akan turun. "Ini akan bertahan lama tidak sepanas tahi ayam," ungkapnya.
Untuk terus mempertahankan booming batu, kata Nasrul, yaitu dengan menggelar pameran maupun kontes batu. Kali ini, pameran batu digelar di lantai III Pasar Aceh, Banda Aceh. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 10 Maret mendatang.
"Dengan rutin kita gelar even-even seperti ini, booming batu akan berlangsung lama," jelas Nasrul.
(ahy/ahy)